Tekan Angka Stunting, KKN UAD Berikan Inovasi Olahan Berbahan Dasar Singkong
Kasus stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan jika dibandingkan dengan anak lain yang seusia. Hal ini disebabkan kurangnya asupan nutrisi yang diberikan kepada anak.
Adanya kasus stunting yang ada di Kabupaten Kulon Progo, dibuktikan dengan prevalensi balita stunting oleh Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yaitu berada di angka 15,8. Meskipun berada di bawah Gunungkidul dan masuk pada kategori prevalensi standar oleh World Health Organization (WHO) yaitu kurang dari 20%, tetap saja kasus stunting ini harus diatasi. Sebab, dapat mengganggu kemampuan kognitif pada anak, kurangnya imunitas, rentan terhadap penyakit, hingga hilangnya produktivitas.
Mengetahui hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) XIX.A.1 yang sedang mengabdi di Padukuhan Sarimulyo, Kelurahan Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, DI Yogyakarta, berupaya untuk menekan angka stunting pada balita. Caranya yakni dengan memanfaatkan kekayaan pangan lokal, yaitu singkong. Singkong atau masyarakat Sarimulyo menyebutnya dengan telo, diolah menjadi sebuah kroket yang kaya akan gizi dan serat. Kroket singkong menjadi inovasi olahan singkong sebagai salah satu program pemberian makanan tambahan (PMT) dengan kandungan gizi makro yang lengkap, meliputi energi, karbohidrat, protein, dan lemak.
Program PMT diselenggarakan melalui sebuah lokakarya yang dihadiri ibu dengan anak balita dan warga yang lainnya. Melalui lokakarya inilah upaya pencegahan stunting pada balita bisa terlaksana. Para warga yang hadir diajak untuk lebih peduli lagi terhadap gizi pada balita dan anak karena gizi tersebut sangat memengaruhi tumbuh kembang anak.
Tidak sebatas kata-kata belaka, mahasiswa KKN UAD XIX.A.1 juga mempraktikkan langsung cara pengolahan singkong menjadi kroket singkong melalui kegiatan demo memasak. Mereka mengajak langsung audiens untuk turut mengolah singkong tersebut menjadi olahan selingan untuk memenuhi gizi pada anak. Melalui kegiatan ini dan dengan bantuan para warga Sarimulyo, diharapkan dapat memberikan napas segar bagi warga akan adanya inovasi olahan untuk PMT. Mereka juga dapat lebih memperhatikan gizi pada anak dan bisa membantu menekan angka stunting, khususnya di Padukuhan Sarimulyo. (doc)