Mengangkat Desa Hutan, BEM UAD Raih Pendanaan PPK Ormawa 2024
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (BEM UAD) berhasil meraih pendanaan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKO) 2024 dengan mengangkat tema “Desa Hutan”. Program ini menonjolkan pengembangan masyarakat tani hutan melalui konsep Agroforestry dan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat mandiri di Desa Hutan Wonosadi.
Program ini berfokus pada konservasi dan revitalisasi hutan adat Wonosadi sebagai media edukasi flora dan fauna. Selain itu, program ini juga mendorong pengembangan desa berbasis cultivating local wisdom. Beberapa inisiatif utama dalam proyek ini meliputi pengembangan digital marketing produk pertanian seperti makanan pathilo dari singkong dan kerajinan alat musik bambu, pengolahan pupuk kompos, inovasi panel surya berbasis solar cell, serta monitoring tumbuhan berbasis internet of things (IoT).
Program tersebut akan berpuncak pada festival sederhana sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, pemerintah, dan mahasiswa yang telah berkontribusi. Festival ini diharapkan dapat mempererat kerja sama serta memberikan penghargaan atas partisipasi semua pihak.
Tim PPKO BEM UAD yang terdiri atas 15 mahasiswa dari berbagai program studi, dibimbing oleh Tristanti Apriyani, S.S., M.Hum., dan mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak termasuk Wakil Rektor UAD Gatot Sugiharto, S.H., M.H. Proyek ini telah dimulai sejak Maret dengan proses seleksi dan persiapan proposal hingga pengumuman pendanaan pada 24 April 2024. Dengan pendanaan sebesar 36 juta rupiah dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) serta dukungan tambahan dari BEM UAD, program tersebut diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.
Bayu, selaku ketua tim menyampaikan, “Semoga program ini dapat berjalan dengan sukses dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs) desa dan nasional. Harapannya, program ini juga dapat meraih penghargaan di Abdidaya 2024 yang akan diselenggarakan di Universitas Udayana, Bali.” (doc)