Persiapan Diri Menuju Ramadan: Hari Ini Harus Lebih Baik, Bulan Ini Harus Lebih Baik, Ramadan Ini Harus Lebih Baik

Kajian Ahad Pagi Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bersama Ustaz Dr. H. Nur Ahmad Ghazali, M.A (Doc. IC UAD)
Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kegiatan rutin Kajian Ahad Pagi pada 26 Januari 2025 dengan tema “Keluarga Bahagia Menyambut Ramadan”. Dalam kajian yang penuh hikmah ini, Ustaz Dr. H. Nur Ahmad Ghazali, M.A. menyampaikan bahwa keberkahan tidak hanya dicari saat Ramadan tiba, tetapi harus menjadi doa dan usaha sepanjang waktu. Setiap hari harus lebih baik dari hari sebelumnya, dan setiap bulan harus lebih bermakna dari yang lalu bahkan, bulan sebelum Ramadan sebaiknya lebih baik dari Ramadan itu sendiri agar kita benar-benar siap menyambutnya dengan hati dan amal terbaik.
Ustaz Nur menjelaskan bahwa para sahabat Rasulullah saw. memiliki cara yang luar biasa dalam mempersiapkan diri menyambut bulan suci. Mereka tidak hanya sekadar menunggu, tetapi benar-benar menjemput Ramadan dengan penuh harapan dan persiapan yang matang. Bahkan, selama enam bulan sebelum Ramadan tiba, mereka senantiasa berdoa agar diberikan kesempatan bertemu dengan bulan penuh berkah ini. Kemudian, setelah Ramadan berlalu, mereka berdoa selama enam bulan berikutnya agar semua amal yang telah dilakukan diterima oleh Allah Swt. Apa yang bisa kita pelajari dari mereka? Ramadan bukan sekadar momen tahunan yang datang dan pergi, melainkan sebuah anugerah yang harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar Ramadan benar-benar menjadi bulan penuh keberkahan bagi kita dan keluarga.
Bulan Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan, maka wajar jika para sahabat begitu mendambakannya. Mereka tak hanya berdoa agar bisa sampai pada Ramadan, tetapi juga meminta agar amal ibadah mereka diterima. Ini menjadi pengingat bagi kita bahwa Ramadan harus diperlakukan sebagai hadiah istimewa, bukan sekadar rutinitas tahunan. Sebelum memasuki Ramadan, para sahabat Rasulullah saw. senantiasa bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah Swt. Mereka ingin menyambut bulan suci dengan hati yang bersih dan jiwa yang lapang. Ini menunjukkan bahwa puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga cara untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan, dengan hati yang bersih, seseorang bisa lebih mudah meraih keberkahan dan menjalani Ramadan dengan penuh keikhlasan.
Satu hal yang sering dilupakan dalam persiapan Ramadan adalah menjaga kesehatan. Padahal, tubuh yang sehat akan memudahkan seseorang menjalani berbagai ibadah, mulai dari puasa, salat Tarawih, tadarus Al-Qur’an, hingga ibadah-ibadah lainnya. Para sahabat Rasulullah saw. selalu memastikan bahwa mereka dalam kondisi prima menjelang Ramadan, agar bisa menjalani bulan suci dengan penuh semangat dan keberkahan.
Kajian ini memberikan banyak pelajaran berharga bahwa Ramadan adalah momen istimewa yang harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Dengan doa, taubat, menjaga kesehatan, dan menuntut ilmu, kita bisa menyambut bulan suci dengan penuh kesiapan. Selain itu, keseimbangan antara bekerja dan beribadah juga harus diperhatikan, agar Ramadan tidak hanya menjadi bulan peningkatan spiritual, tetapi juga menjadi momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Semoga kita semua dapat menjemput Ramadan dengan hati yang bersih, tubuh yang sehat, dan semangat ibadah yang tinggi. Mari jadikan Ramadan kali ini lebih bermakna dan penuh berkah daripada tahun-tahun sebelumnya! (Lin)