Unifikasi Gaya Bahasa Al-Qur’an

Pengajian di Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Faiq)
Pengajian Buka Puasa di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Rabu, 19 Maret 2025, menghadirkan Ustaz Muhammad Zakaria Darlin, Lc., M.A., Ph.D. sebagai penceramah. Ia merupakan dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab UAD, yang pada kesempatan tersebut menyampaikan materi “Unifikasi Gaya Bahasa Al-Qur’an”.
Ustaz Zakaria membuka ceramahnya dengan mengingatkan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setia muslim. Selanjutnya, barulah ia membahas mengenai materi pokok yakni unifikasi. Unifikasi merupakan bahasa hukum yang berasal dari kata united yang artinya penyatuan. Maka, unifikasi gaya bahasa Al-Qur’an dapat dimaknai secara istilah yaitu menyatukan teknologi, ilmu pengetahuan, dan realitas dalam masyarakat dengan Al-Qur’an. Hal inilah juga yang merupakan tujuan Muhammadiyah dalam unifikasi gaya bahasa Al-Qur’an sehingga ketika membaca Al-Qur’an tidak keluar dari realitas yang ada.
Lebih lanjut Ustaz Zakaria menyampaikan bahwa gaya bahasa yang ada dalam Al-Qur’an tidak bisa diubah-ubah karena setiap kata dan susunan dalam Al-Qur’an sudah ada makna rahasia retorikanya. Seperti lafaz basmalah di mana letak Ar-Rahman dan Ar-Rahim tidak dapat dipindah maupun dihilangkan. Hal ini karena Ar-Rahman bermakna rasa kasih Allah kepada seluruh makhluk-Nya baik yang beriman maupun tidak. Sedangkan Ar-Rahim merupakan tambahan dari Ar-Rahim yang diberikan berupa kasih sayang khusus kepada hamba-Nya yang beriman.
Ustaz Zakaria juga menjelaskan bahwa menurut pemikiran Muhammadiyah, untuk membentuk negara yang ideal diperlukan integrasi antara ilmu pengetahuan dan teknologi, serta realitas masyarakat dengan Al-Qur’an. Dalam konteks ini akidah dianggap sebagai ruh unifikasi ilmu sehingga Muhammadiyah memandang bahwa umat Islam dapat mewujudkannya secara bersama-sama.
Menurutnya, keselarasan antara lafaz dan makna dalam Al-Qur’an sangatlah solid. Setiap kata yang digunakan dalam Al-Qur’an tidak hanya indah secara fonetis, tetapi juga memiliki kedalaman makna yang harmonis. Setiap kata dipilih dengan ketelitian yang luar biasa sehingga dapat menyampaikan pesan yang tepat. Inilah yang membuat setiap susunan katanya tidak dapat diubah karena dapat mengubah jauh maknanya.
Di akhir ceramahnya, Ustaz Zakaria berpesan agar kita selalu bertakwa kepada Allah. Sebab dengan demikian Allah akan memberi solusi pada setiap masalah dari arah yang tak diduga. Kita juga akan diberi rezeki oleh Allah dari yang tidak disangka-sangka. (Faiq)