Membangun Identitas Kader IMM di Tengah Tantangan Zaman

Nadia Raodatul Jannah Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Mawar)
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bukan sekadar organisasi mahasiswa berbasis Islam, melainkan sebuah gerakan ideologis yang bertujuan mencetak intelektual Muslim yang berakhlak mulia dan berkontribusi nyata bagi umat dan bangsa. Dalam penyampaian materi bertema āUntuk Apa Aku Dikader? IMM, Identitas, dan Tanggung Jawab Gerakanā pada DāMASSIVE (Diskusi Mahasiswa Progressive), Nadia Raodatul Jannah, Sekretaris Bidang Kaderisasi IMM Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Pendidikan Bahasa Inggris (PBII), menekankan bahwa menjadi kader berarti menjadi inti dari pergerakan.
Kader IMM adalah anggota inti yang memiliki peran strategis dalam menjaga, merawat, dan meneruskan semangat perjuangan organisasi. Identitas IMM berpijak pada Islam sebagai asas dan ideologi, bersumber dari Al-Qurāan dan as-Sunnah menurut paham Muhammadiyah. IMM bersifat independen, inklusif, kaderisasi, dan profetik-transformatif. Dalam praktiknya, gerakan IMM berporos pada tiga ranah utama: religiusitas, intelektualitas, dan humanitas.
IMM mengajak kadernya berpikir kritis dan aktif menyuarakan perubahan sosial melalui dakwah intelektual serta aksi nyata yang menyentuh masyarakat luas.
Proses kaderisasi IMM berlangsung melalui jenjang formal, yaitu Darul Arqam Dasar (DAD), Darul Arqam Madya (DAM), dan Darul Arqam Paripurna (DAP). Namun, dalam era digital ini, kaderisasi IMM menghadapi berbagai tantangan besar, seperti disinformasi dan polarisasi, krisis identitas pemuda, hingga apatisme dan individualisme digital. Banyak anak muda kehilangan arah, kepercayaan diri, dan tujuan hidup.
IMM hadir sebagai ruang untuk literasi kritis dan dakwah pencerahan, menyebarkan pemahaman Islam yang moderat dan inklusif. Melalui ideologi Islam berkemajuan, IMM membentuk kader-kader yang bukan hanya paham nilai, tetapi juga mampu mewujudkannya dalam tindakan. IMM menegaskan dirinya sebagai gerakan kolektif berbasis nilai, bukan sekadar aktivitas, tetapi juga transformasi.
Menjadi kader IMM adalah tentang tanggung jawab. āMari kita terus bergerak, berpikir, dan mengabdi agar IMM tetap menjadi rumah ideologi yang hangat dan dinamis bagi seluruh kadernya,ā ucapnya. (Mawar)