Pentingnya Persatuan Umat dengan Kalender Hijriah Global Tunggal

Ustaz Yusuf Hanafiah, S.Pd.I., M.Pd. dalam Khutbah Jumat Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Itoshiko)
Ustaz Yusuf Hanafiah, S.Pd.I., M.Pd., dalam khotbahnya di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Jumat, 27 Juni 2025, menekankan pentingnya penguatan persatuan umat Islam, terutama menjelang momentum Tahun Baru Hijriah 1447 H.
Dalam khotbahnya, Ustaz Yusuf mengajak seluruh jemaah untuk menjadikan tahun baru sebagai momen muhasabah diri dan memperbarui semangat ketakwaan kepada Allah Swt. Ia menegaskan bahwa takwa adalah bekal terbaik dalam menjalani kehidupan, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Swt. pada QS. Al-Baqarah ayat 197: “Berbekallah dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.”
Lebih lanjut, beliau menyampaikan urgensi persatuan umat Islam seperti yang termaktub dalam QS. Ali Imran ayat 103. Ayat tersebut, jelasnya, mengingatkan umat untuk senantiasa berpegang teguh pada tali (agama) Allah dan menjauhi perpecahan. Ia mencontohkan bagaimana kaum Aus dan Khazraj yang semula berkonflik akhirnya dipersatukan oleh risalah dakwah Rasulullah saw.
Khotbah kemudian menyoroti gagasan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang diinisiasi oleh Muhammadiyah sebagai solusi konkret untuk menyatukan umat Islam secara global.
“Kita tidak bisa lagi hidup dengan sistem kalender lokal yang berbeda-beda. Ini adalah era global dan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam harus menyatu dalam penentuan waktu dan momen-momen penting,” tegasnya.
Menurutnya, KHGT merupakan kebutuhan mendesak yang berbasis pada metode hisab hakiki wujudul hilal dan bersifat unifikatif. Artinya, seluruh umat Islam di dunia dapat memulai bulan baru pada hari yang sama. Dengan demikian, perbedaan dalam penentuan awal Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha dapat diakhiri.
Beliau menutup khotbah dengan ajakan kepada seluruh jemaah untuk mendukung implementasi KHGT demi terwujudnya persatuan dan kemajuan peradaban Islam global. Ia menegaskan bahwa kesamaan kalender akan menjadi salah satu indikator kekuatan umat.
“Dengan bersatu dalam waktu, kita sedang membangun jembatan peradaban Islam yang kokoh,” pungkasnya, seraya menutup khotbah dengan doa untuk keselamatan umat dan kemuliaan Islam di seluruh penjuru dunia. (Ito)