Lulusan Magister Teknik Kimia Pegang Peran Strategis dalam Transisi Energi Nasional

Prof. Dr. Ir. Siti Jamilatun, M.T., IPM., Narasumber PSMTK Leturer Series Prodi MTK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Risa)
Program Studi Magister Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membuka rangkaian acara “#PSMTKLecturer Series, Sustainable Innovation in Chemical Engineering”. Acara ini diawali dengan webinar seri pertama yang menghadirkan Prof. Dr. Ir. Siti Jamilatun, M.T., IPM., sebagai narasumber dengan tajuk “Peran Strategis Lulusan Magister Teknik Kimia”.
Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa lulusan magister teknik kimia memegang peran penting dalam menghadapi tantangan energi masa depan dan mewujudkan kemandirian energi nasional. Prof. Siti Jamilatun menjelaskan bahwa Indonesia masih sangat bergantung pada energi fosil, sementara cadangan energi tersebut semakin menipis dan diprediksi akan habis sebelum tahun 2045. Di sisi lain, kebutuhan energi meningkat drastis akibat pertumbuhan penduduk. Untuk itu, ia menegaskan pentingnya peran keilmuan teknik kimia dalam menyongsong transisi energi.
“Teknik kimia bisa menjawab tantangan ini. Lulusan magister mampu mengembangkan bahan bakar nabati, mengolah limbah biomassa, dan menciptakan sistem proses yang lebih efisien dan berkelanjutan,” tegasnya.
Beliau memaparkan bahwa lulusan magister teknik kimia dapat mengolah biomassa melalui berbagai pendekatan, seperti pemanfaatan langsung (direct utilization), konversi kimia (chemical conversion), dan konversi enzimatik (bio-enzymatic). Pendekatan-pendekatan ini memungkinkan pengembangan energi baru terbarukan yang berbasis potensi lokal.
Lulusan Teknik Kimia juga memiliki kemampuan untuk merancang proses kimia berkelanjutan dengan prinsip green synthesis. Dengan pendekatan ini, mereka bisa membantu industri mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi proses produksi. Di samping itu, mereka juga berperan dalam pengembangan katalis lokal sebagai bagian dari kemandirian teknologi.
Dalam pemaparannya, Prof. Siti Jamilatun juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai instansi. Ia menyebutkan bahwa program studi secara aktif menjalin kemitraan lintas sektor. “Kami memiliki banyak MoU dengan institusi, termasuk yang terbaru dengan PDAM Air Minum. Biasanya, MoU dibuat di tingkat prodi atau fakultas, tetapi pelaksanaannya kami jalankan langsung di level program studi agar dampaknya bisa langsung dirasakan,” ujarnya.
Beliau juga menjelaskan bahwa jenjang magister berfungsi sebagai jembatan antara dunia riset dan industri. Dengan bekal akademik dan riset aplikatif, lulusan mampu mempercepat hilirisasi inovasi dalam bidang energi dan lingkungan.
Tak hanya itu, Prof. Siti Jamilatun turut menyoroti rancangan kurikulum yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan studi dalam waktu tiga semester atau 1,5 tahun. “Kami menyusun target perkembangan mahasiswa setiap semester. Mahasiswa harus cukup aktif dan serius karena ini kurikulum padat. Tetapi, kami juga bantu dengan riset yang tidak membebani biaya besar dan memberikan akses ke beasiswa dari dosen yang menerima hibah,” jelasnya.
Dengan pendekatan yang integratif dan berbasis solusi nyata, Program Magister Teknik Kimia UAD berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya cepat lulus, tetapi juga siap menghadapi tantangan global dalam energi, lingkungan, dan industri masa depan. (Risa)