Inovasi Mahasiswa UAD Raih Juara I dan Gold Medal pada Ajang IDEA FEST Nasional

Mahasiswa S2 Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Peraih Juara 1 dan Gold Medal dalam Ajang IDEAFEST 3 (Foto. Dilla)
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Magister Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Tim yang terdiri dari Arini Salsabila, Muhammad Andy Rajab, dan Aulia Syafadilla Azali berhasil meraih Juara I dan Gold Medal dalam ajang IDEA FEST 3 tingkat nasional. Kompetisi ini diselenggarakan oleh STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang bekerja sama dengan Sentosa Foundation.
Kompetisi esai ini diikuti oleh sekitar 300 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia, yang bersaing dengan ide-ide luar biasa dalam bidang inovasi, teknologi, dan kewirausahaan. Ketatnya persaingan tidak menyurutkan semangat tim untuk menghadirkan gagasan yang solutif dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Inovasi yang mereka usung adalah Microneedle Patch berbahan jahe hitam (Kaempferia parviflora) yang dirancang sebagai terapi alternatif untuk kanker payudara. Teknologi ini menawarkan metode tanpa rasa sakit, minim efek samping, serta dinilai lebih efektif dibandingkan dengan kemoterapi konvensional.
“Microneedle patch dari jahe hitam ini kami rancang untuk menargetkan sel kanker langsung melalui kulit dengan cara yang lebih nyaman bagi pasien,” ujar Aulia Syafadilla Azali.
Muhammad Andy Rajab menambahkan, “Kami ingin memperlihatkan bahwa tanaman herbal Indonesia, seperti jahe hitam, memiliki potensi besar dalam dunia farmasi modern. Dengan pendekatan teknologi microneedle, kami bisa menyajikan terapi yang lebih aman dan diterima oleh pasien.”
Sementara itu, Arini Salsabila mengungkapkan bahwa proses penyusunan esai ini menjadi pengalaman luar biasa. “Kami banyak belajar tentang integrasi antara sains, teknologi, dan dampak sosial. Karya ini tidak hanya solusi medis, tetapi juga harapan baru bagi penderita kanker di Indonesia,” ujarnya.
Inovasi ini diharapkan dapat berkontribusi menurunkan prevalensi kanker payudara di Indonesia, yang telah menyentuh angka lebih dari 70.000 kasus per tahun, dan menjadi langkah awal menuju pengembangan terapi herbal berbasis teknologi yang ramah pasien.
Keberhasilan ini mencerminkan semangat mahasiswa Magister Farmasi UAD dalam mendorong mahasiswa menjadi pionir inovasi di bidang kesehatan berbasis riset dan teknologi lokal berbahan herbal. (Dilla)