Kampanye Jamu Kekinian Bawa NusantaRise UAD Raih Juara Nasional

Tim NusantaRise Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Raih Juara II Nasional Ajang Monalesa (Foto. Herlambang)
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui ajang Monalesa (Momen dalam Lensa) 2025. Kompetisi tingkat nasional ini digelar oleh Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM). Dalam kompetisi yang mengusung tema besar “Revitalisasi Budaya Lokal” ini, tim NusantaRise berhasil meraih Juara II Nasional dalam kategori Public Relations Campaign.
Kompetisi Monalesa 2025 berlangsung dalam dua tahapan, yakni seleksi proposal secara daring dan presentasi final secara luring yang diselenggarakan di Industri Kecil Menengah (IKM) Center Kota Magelang pada Sabtu, 26 Juli 2025. Kompetisi ini terbagi menjadi tiga kategori utama, yaitu Fotografi, PR Campaign, dan News Anchor, serta diikuti oleh puluhan tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Tim NusantaRise beranggotakan tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) UAD, yakni Herlambang Yudha Prasetya, Arivansi Ringu Kodi, dan Irgiawan Aditya Rangga. Mereka mengusung kampanye bertajuk JogJamu.id dengan slogan #JamuinAja: Jamu Sehat Kekinian untuk Generasi Muda.
“Kami ingin membuktikan bahwa jamu tidak harus selalu dikaitkan dengan hal mistis atau citra kuno. Lewat pendekatan narasi yang segar dan visual yang modern, jamu bisa tampil seasyik kopi, bahkan menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda,” ungkap Arivan, salah satu anggota tim.
Dalam proses pengerjaan, ketiganya membagi tugas secara fungsional namun tetap kolaboratif. Herlambang selaku ketua tim bertanggung jawab atas penyusunan strategi dan narasi utama, Arivansi menggarap aspek visual dan pengembangan pesan kunci, sedangkan Irgiawan fokus pada riset budaya lokal dan analisis data. “Kuncinya adalah kolaborasi. Kami tahu kekuatan masing-masing dan itu yang kami maksimalkan selama menyusun proposal hingga hari presentasi,” ujar Herlambang.
Persiapan tim dimulai sejak awal Juli 2025, dengan waktu kurang dari sebulan untuk menyusun proposal yang mencakup riset awal, analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) serta Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi (PEST), hingga pembuatan materi presentasi dan desain kampanye. Setelah lolos seleksi tahap awal, tim Nusantarise masuk dalam 10 besar nasional dan melaju ke babak final di Magelang.
Keunggulan kampanye NusantaRise terletak pada kekuatan naratif yang membumi, kesesuaian strategi dengan situasi nyata, serta desain kampanye yang implementatif. Mereka tidak hanya menyajikan ide, tetapi juga menyusun alur komunikasi strategis lengkap dengan rencana anggaran, mockup desain, dan evaluasi.
Kampanye JogJamu.id memanfaatkan pendekatan multiplatform, dengan strategi edukasi digital, kolaborasi bersama komunitas dan kafe, serta visual branding yang dirancang agar Instagramable dan relevan bagi selera Gen Z dan milenial.
“Kalau kopi bisa dijual dengan storytelling, kenapa jamu tidak? Kita tinggal ubah narasinya, tanpa menghilangkan esensinya,” tambah Arivansi.
Bagi tim NusantaRise, kompetisi Monalesa bukan hanya ajang lomba, melainkan ruang untuk mengaktualisasikan ilmu komunikasi secara nyata, sekaligus sebagai kontribusi kecil mereka untuk pelestarian budaya lokal. Dengan semangat muda dan pemikiran strategis, mereka menunjukkan bahwa warisan tradisional bisa dihidupkan kembali dalam wajah yang segar dan relevan. (Anove)