Cerita Ryandra: Lelah, Latihan, dan Mimpi yang Akhirnya Terbayar di Lapangan

Ryandra Rahmandani, anggota tim Basket Guardian Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Ryandra)
Tim Basket Guardian Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Liga Mahasiswa (LIMA) 2025 dengan meraih Juara I Divisi 2 dan memastikan langkah promosi ke Divisi 1 untuk musim kompetisi berikutnya. Di balik kemenangan tersebut, tersimpan kisah perjuangan dari para pemain, salah satunya Ryandra Rahmandani, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan UAD, yang menjadi bagian penting dalam perjalanan tim Guardian.
Menjelang kompetisi LIMA 2025, suasana latihan tim Guardian berlangsung intens. Setiap hari diisi dengan latihan fisik, strategi, hingga penguatan chemistry antarpemain. “Momen paling berat mungkin saat harus latihan gym dan lapangan sampai larut malam, sementara masih ada tugas dan laporan praktikum yang harus diselesaikan. Tetapi yang paling berkesan, meskipun capek, kami tetap bisa saling menyemangati,” tuturnya.
Sebagai mahasiswa sekaligus atlet, Ryandra mengaku sempat kewalahan mengatur waktu antara kuliah, latihan, dan istirahat. Namun, ia belajar untuk menetapkan prioritas agar semua tanggung jawab tetap berjalan seimbang.
“Awalnya agak kewalahan, tetapi lama-lama saya belajar bikin jadwal dan prioritas. Kadang waktu istirahat saya pakai buat ngerjain laporan, karena ini juga bentuk tanggung jawab dan rasa terima kasih saya pada kampus yang sudah memberi beasiswa,” jelasnya.
Salah satu momen paling mendebarkan terjadi di babak final melawan Universitas Diponegoro (Undip). Tim Guardian sempat unggul jauh di paruh pertama, namun keunggulan itu menipis saat memasuki kuarter ketiga. “Waktu itu sempat hampir kejar-kejaran poin. Tetapi pelatih dan teman-teman terus saling menyemangati untuk fokus di setiap possession. Tujuan kami jelas, promosi ke Divisi 1. Dari situ semangat kami kembali, dan akhirnya bisa menang,” kenangnya.
Bagi Ryandra, kemenangan ini bukan semata hasil strategi atau kemampuan teknis, tetapi karena kekompakan dan semangat pantang menyerah yang mengikat seluruh pemain. “Mungkin banyak tim lain yang hebat secara skill, tetapi kami punya rasa saling percaya dan semangat juang yang kuat banget. Di dalam dan luar lapangan, kami sudah seperti keluarga,” ujarnya.
Setelah membawa Guardian menjuarai Divisi 2 dan naik kasta ke Divisi 1, Ryandra berharap tim bisa terus berkembang secara prestasi dan pembinaan. “Saya berharap Guardian bisa terus berkembang, bukan cuma dari prestasi, tetapi juga dalam sistem pembinaannya agar bisa jadi tim yang lebih baik lagi,” katanya.
“Pesan saya, jangan takut bermimpi besar dan jangan malas berjuang. Tekuni bidang yang kamu sukai, disiplin dalam setiap hal, dan pasrahkan hasilnya kepada Allah, karena hasil akhir tetap milik-Nya,” pungkasnya. (Adi)
