Amanat Ketua PP Muhammadiyah pada Upacara Milad UAD ke-64
Upacara Milad ke-64 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses digelar pada Kamis, 19 Desember 2024, bertempat di Amphitarium Lt. 9 Kampus IV UAD. Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., atas nama Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan tahniah, “Selamat atas Milad ke-64 UAD, kami bersyukur kepada Allah Swt. bahwa di usia ini UAD telah meraih banyak prestasi, kemajuan, dan perkembangan yang luar biasa. Maka dengan itu, kami ucapkan selamat kepada Rektor serta seluruh jajarannya yang senantiasa memiliki agenda-agenda penting dan strategis untuk memajukan UAD,” tutur Ketua PP Muhammadiyah itu.
Penghargaan dari persyarikatan maupun berbagai pihak, serta kemajuan yang diperoleh, tidak boleh menjadikan UAD puas diri. Hal ini hendaknya selalu diiringi dengan tasyakkur bi al-nikmah bersyukur kepada Allah. Potensi kemajuan, keunggulan, dan semua yang telah diraih harapannya dimanfaatkan untuk dikapitalisasi lebih baik dan meningkat, agar ada progres yang signifikan pada usia-usia UAD selanjutnya. Milad tidak sekadar menjadi tempat untuk perayaan dengan syiar tetapi pada saat yang sama merupakan proses memproyeksikan masa depan UAD secara lebih unggul, sesuai dengan tema “Peningkatan Daya Saing Melalui Kolaborasi, Inovasi, dan Hilirisasi”.
Sivitas akademika, para pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan setiap komponen yang ada di UAD hendaknya terus meningkatkan pengkhidmatan baik yang bersifat profesional maupun yang bersifat persyarikatan/Kemuhammadiyahan. Sebab tiap komponen yang berada di Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dan amal usaha Muhammadiyah lainnya tidak semata-mata untuk mengembangkan profesi. Pengkhidmatan yang dimaksud adalah panggilan untuk berbuat baik bagi kemajuan Muhammadiyah, umat, dan bangsa. Pengkhidmatan yang terus dipupuk akan bermakna ibadah dan senantiasa diiringi rida Allah.
UAD hendaknya dijadikan sebagai amal jariah dengan memanfaatkan ilmu dan peran lainnya, sebagaimana hadis Nabi bahwa yang akan dibawa pada kehidupan setelah kematian hanya tiga hal yaitu amal jariah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya. Maka amal jariah dan ilmu yang telah menjadi bagian dari komitmen seluruh pihak di UAD hendaknya selalu diiringi keterpanggilan untuk membesarkan UAD dan persyarikatan tanpa menghitung kompensasi dan ujrah yang didapat.
Maka dari itu, jika UAD ingin bersaing maka tentu harus memiliki kualitas yang terbaik, terdepan, dan memiliki kualitas yang superlatif/di atas rata-rata. Ketika seluruh sivitas akademika mencanangkan tekad peningkatan daya saing maka harus dibarengi dengan pengabdian, profesinya, keahlian, kualitas, dan integritas diri di atas rata-rata.
UAD sebagaimana PTMA lainnya adalah lembaga pendidikan Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, selain prestasi-prestasi yang diraih, UAD sejatinya adalah gudang tempat lahirnya para anak bangsa yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berintegritas tinggi, cerdas, berilmu, berkeahlian, dan selalu memberi kebermanfaatan melalui peran sosial. Hal ini tentu sejalan dengan hadis Nabi “khoiru al-nas anfa’uhum li al-nas” bahwa manusia terbaik adalah yang memberi kemanfaatan bagi sesama dan lingkungannya. Mudah-mudahan melalui Milad UAD, semua pihak semakin bersyukur kepada Allah, berkhidmat lebih baik, serta menyatukan diri dalam semangat persatuan dan semangat kebersamaan. Selain itu juga dapat memperkuat sistem dan peran UAD untuk keunggulan, kemajuan, dan perkembangan kehidupan umat serta bangsa kemanusiaan semesta. (Lus)