Bangun Generasi Muda Berjiwa Kepemimpinan Melalui Latihan Dasar Bela Negara UAD 2024
Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan mengirimkan sebanyak 250 mahasiswa baru angkatan 2024 untuk mengikuti Latihan Dasar Bela Negara Tahun Akademik 2024/2025, yang diselenggarakan di Dodik Bela Negara Rindam IV Diponegoro, Magelang, pada 21‒22 Desember 2024. Kegiatan ini berlangsung dengan rangkaian aktivitas yang padat dan bermakna, mencakup materi wawasan kebangsaan, penanggulangan narkoba, radikalisme, pelatihan baris-berbaris (PBB), outbound, serta pembinaan mental melalui geladi kebulatan tekad, apel pagi, dan upacara pembukaan serta penutupan.
Latihan dipandu oleh para pelatih berpengalaman, termasuk Kapten Inf Tri Wahyono dan Kolonel Inf Hendratno, yang memberikan pembelajaran secara interaktif dan mendalam. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya dibekali pengetahuan, tetapi juga dilatih untuk meningkatkan semangat cinta tanah air, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja sama, dan jiwa kepemimpinan yang esensial dalam menghadapi tantangan masa depan sebagai generasi penerus bangsa.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung, dilaksanakan di berbagai lokasi, seperti lapangan, masjid, dan gedung pelatihan. Hal tersebut memberikan pengalaman nyata yang memperkuat mental, fisik, dan nilai kebangsaan para peserta. Selain itu, juga menjadikan mereka lebih siap untuk berkontribusi secara aktif dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi Vibula Rosa Arumbina, salah satu mahasiswa peraih beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Skema 2. Dalam wawancara eksklusif ini, Vibula berbagi motivasi, nilai-nilai yang ia pelajari, hingga pengalaman berkesan selama dua hari pelaksanaan kegiatan tersebut. Ketika diwawancarai motivasinya, Vibula dengan antusias menyampaikan.
“Motivasi saya mengikuti kegiatan bela negara yang diselenggarakan oleh Bimawa UAD adalah untuk memperkuat rasa cinta terhadap tanah air sekaligus memperdalam pemahaman tentang pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan negara.” Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan kedisiplinan, tanggung jawab, dan keterampilan kepemimpinan yang sangat bermanfaat dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Selain itu, Vibula melihat kegiatan ini sebagai ajang untuk belajar langsung dari para ahli, menjalin relasi dengan sesama peserta, dan berkontribusi dalam membangun semangat kebangsaan yang lebih kokoh di lingkungan kampus. Ia mengaku mempelajari berbagai nilai penting seperti cinta tanah air, tanggung jawab, disiplin, kerja sama, dan semangat kebersamaan. “Nilai-nilai ini tidak hanya relevan dalam konteks bela negara tetapi juga memiliki aplikasi luas dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Ketika diminta berbagi pengalaman paling berkesan, Vibula mengisahkan momen mendalam saat mengikuti upacara kebulatan tekad. “Momen tersebut sangat berkesan karena menciptakan rasa kebersamaan dan semangat yang mendalam di antara peserta. Terutama saat bersama-sama menyuarakan ikrar untuk berkontribusi bagi bangsa serta momen di mana peserta mencium bendera merah putih,” kenangnya.
Dalam wawancaranya, Vibula juga memberikan tanggapan positif terhadap materi dan pembinaan yang disampaikan. Ia menilai bahwa materi seperti nilai-nilai kebangsaan, wawasan kebhinekaan, serta ancaman sosial seperti narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (napza) dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila sangat bermanfaat. “Penyampaian materi secara sistematis dan interaktif membuat saya lebih memahami tantangan yang dihadapi bangsa,” ujar Vibula. Meski demikian, ia menyarankan agar kegiatan ini dilengkapi dengan lebih banyak waktu untuk diskusi kelompok atau simulasi praktis agar peserta dapat mendalami pemahaman mereka melalui studi kasus nyata.
Menurut Vibula, kegiatan bela negara tersebut memiliki peran besar dalam membantu mahasiswa membangun jiwa kepemimpinan dan cinta tanah air. “Melalui materi seperti nilai-nilai kebangsaan, wawasan Pancasila, serta tantangan bangsa seperti napza dan radikalisme, mahasiswa diajak untuk memahami tanggung jawab mereka sebagai generasi penerus bangsa,” jelasnya.
Aktivitas diskusi, simulasi, dan kerja sama tim yang dilakukan selama kegiatan ini, menurutnya, sangat efektif melatih keterampilan kepemimpinan seperti pengambilan keputusan, komunikasi efektif, dan kerja sama. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan keberagaman, Vibula merasa termotivasi untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan masyarakat yang inklusif dan cinta tanah air.
Melalui wawancara ini, Vibula Rosa Arumbina membagikan pengalaman inspiratifnya selama mengikuti kegiatan bela negara yang diselenggarakan oleh Bimawa UAD. Dengan pembelajaran mendalam tentang nilai-nilai kebangsaan dan wawasan kebhinekaan, kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membentuk generasi muda yang cinta tanah air dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Vibula berharap acara serupa terus dilaksanakan dan semakin ditingkatkan agar semakin banyak mahasiswa yang terinspirasi untuk berkontribusi bagi bangsa. (Lin)