Berbagai Ajang Bergengsi yang Bisa Diikuti Mahasiswa
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai salah satu perguruan tinggi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terus berbenah untuk menciptakan generasi yang unggul dan berintegritas. Dalam perkembangannya, sejak tahun 1960–2024, UAD telah berhasil meraih banyak prestasi di ajang bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia (RI).
Hal yang demikian tentu bukanlah hal yang mudah. Persiapan yang matang sangat diperlukan terutama momentum pengkaderan atau penjaringan mahasiswa yang akan diutus untuk berkompetisi. Berangkat dari kondisi tersebut, kegiatan kemahasiswaan kemudian diulas lebih mendalam oleh Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa (Pokpresma) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) yakni Danang Sukantar, M.Pd. dalam Program Pengenalan Kampus (P2K) UAD bagi mahasiswa baru.
Setidaknya, terdapat 17 kompetisi di bawah naungan Kemendikbudristek RI yang dikawal oleh UAD. Rinciannya meliputi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI), Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE), Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI).
Kemudian ada Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres), Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ON-MIPA), Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM), Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK), Statistika Ria dan Festival Sains Data (SATRIA DATA).
Lalu ada juga National University Debate Championship (NUDC), Kontes Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI), Kompetisi Mahasiswa Nasional Bidang Ilmu Bisnis, Manajemen, dan Keuangan (KBMK), Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQ-MN), Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah (POMDA), hingga Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA).
Setiap mahasiswa yang terlibat dalam salah satu dari 17 program tersdebut berkesempatan untuk tidak menempuh Kuliah Kerja Nyata (KKN) maupun skripsi sebagai reward apabila keluar sebagai juara. Kendati demikian, privilese ini juga tetap memperhatikan relevansi dari bidang keilmuan yang ditempuh oleh mahasiswa di program studi masing-masing.
Bagi mahasiswa baru, sesi ini menjadi momentum yang tepat untuk memetakan rencana perkuliahan dalam empat tahun ke depan. Selain itu, hasil akhir dari keterlibatan aktif dalam organisasi maupun kompetisi juga dapat digunakan sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). (ish)