Berinovasi Melalui Seminar Nasional “Innovation in Action”

Seminar Nasional Innovation in Action Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Tifa)
Semangat kewirausahaan menggema di kalangan mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia melalui acara Seminar Nasional Mahasiswa bertema “Innovation in Action: Peran Mahasiswa dalam Mengembangkan Bisnis Kreatif”. Seminar ini diselenggarakan secara daring melalui live YouTube Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan menghadirkan empat pemateri muda inspiratif yang telah lebih dulu sukses di dunia bisnis kreatif.
Acara ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa agar berani memulai dan mengembangkan usaha kreatif sejak dini, bahkan ketika masih duduk di bangku kuliah. Seminar ini memperlihatkan bahwa dunia bisnis bukan hanya milik mereka yang telah lulus atau memiliki modal besar, tetapi juga terbuka lebar bagi mahasiswa yang memiliki tekad dan keberanian untuk mencoba.
Memasuki sesi materi dengan Himayatun Epira A sebagai pemateri pertama, owner Santara Food dari Universitas Mataram, menekankan pentingnya memanfaatkan fasilitas kampus sebagai modal awal berwirausaha. Ia mengatakan, “Kalau kita butuh pembimbing, dosen pasti dengan senang hati mendampingi. Bahkan dana pun bisa kita dapatkan dari hibah kampus tanpa tuntutan pengembalian. Ini adalah kesempatan emas yang sayang jika tidak dimanfaatkan.”
Selain Himayatun, hadir juga Arya Eka Putra, owner Fisput.id dari UAD. Dalam pemaparannya, Arya menekankan pentingnya analisis pasar dan inovasi berkelanjutan. “Kita harus berani menghapus hal-hal yang tidak relevan, memahami kebutuhan pelanggan dari media sosial, dan terus mengembangkan produk yang sudah ada. Jangan terlena dengan satu produk yang sukses,” jelas Arya.
Pemateri ketiga, Muhammad Khoiril A, founder Lobster & Guppy Cultivation dari Universitas PGRI Delta, mengajak mahasiswa untuk tidak menunggu modal besar dalam memulai bisnis. “Mulailah dari hal kecil yang bisa dilakukan, seperti menjadi freelancer atau membuka usaha makanan ringan rumahan. Yang penting sesuai dengan passion dan kebutuhan pasar,” ungkapnya penuh semangat.
Sementara itu, Cindy Wahyuningsih, owner Kimbab & Trigon dari Universitas Ahmad Dahlan, membagikan kunci sukses dalam membangun bisnis kreatif. “Berpikirlah beda, jalankan usaha secara konsisten, dan bangun relasi sebanyak mungkin. Kalau mulai dari nol, gunakan dapur sendiri, aktif di media sosial, dan yang paling penting: percaya diri dan berani ambil risiko,” ujar Cindy memberi semangat.
Seminar ini menjadi penting karena membuka mata mahasiswa bahwa bisnis kreatif bisa dimulai dari mana saja, bahkan dari keterbatasan. Melalui kisah dan tips para pemateri, peserta disadarkan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses, dan kampus bisa menjadi tempat terbaik untuk bereksperimen serta berkembang sebagai wirausahawan muda.
Seperti yang ditegaskan oleh moderator, “Seminar ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan kreatif teman-teman mahasiswa dalam berbisnis. Mari bergerak dari ide ke aksi.” Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, seminar ini diharapkan dapat menjadi titik awal lahirnya lebih banyak wirausahawan muda yang kreatif, mandiri, dan berdampak positif bagi masyarakat. (Tifa)