Cegah Masalah Lingkungan, BEM FAI dan FKM UAD Adakan Workshop Ekologi di Singosaren
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) dan BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan program kegiatan workshop ekologi. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Departemen Sosial Masyarakat (Sosmas) BEM FAI UAD dan Departemen Sosial Pemberdayaan Masyarakat (Sospem) BEM FKM UAD.
Program dilaksanakan pada Sabtu, 2 Maret 2024 di Kelurahan Singosaren, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul dengan mengangkat tema “Menciptakan Budaya Bersih dengan Meningkatkan Pengetahuan Melalui Aksi Nyata untuk Desa Bebas Sampah”. Saiful Bahri selaku ketua Sosmas BEM FAI mengatakan bahwa tema ini diangkat atas dasar keresahan para mahasiswa dan juga masyarakat atas permasalahan sampah yang terjadi setiap tahunnya.
“Workshop ekologi berangkat dari keresahan kami sebagai mahasiswa melihat permasalahan begitu kompleks yang terus terjadi setiap tahun di Indonesia lebih khususnya di Kota Yogyakarta. Permasalahan mengenai sampah terus menjadi keresahan bagi masyarakat juga, hal ini menjadi salah satu faktor penghambat bagi kesejahteraan masyarakat dan kerusakan lingkungan,” ungkapnya.
“Sebenarnya permasalahannya soal pemahaman mengenai pengelolaan sampah. Sebagian orang masih kurang mengetahui cara pengolahan sampah baik yang organik maupun anorganik, sehingga mereka menelantarkan ataupun membuang sampah begitu saja,” tambah Saiful.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari ketua panitia dan perangkat Desa Singosaren. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Neni Wahyuningsih Lestari sebagai narasumber workshop ekologi. Neni menjelaskan, perlu adanya aksi nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan yaitu dengan mengolah kembali barang yang tidak dipakai.
“Pentingnya kita untuk menjaga lingkungan dan terus menjaga kebersihan melalui aksi nyata, salah satunya adalah mengolah kembali barang yang tidak dipakai lagi,” ujarnya.
Neni juga menjelaskan mengenai pemilahan sampah organik dan anorganik kepada warga Desa Singosaren. Setelah penyampaian materi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan praktik cara mendaur ulang limbah sampah. Praktik ini diperuntukkan bagi warga Desa Singosaren yang langsung didampingi oleh pemateri dan pengurus BEM.
Gubernur BEM FAI UAD Muhammad Ilham berharap workshop ekologi ini dapat menjadi manfaat bagi para mahasiswa dan juga masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Harapan dari kegiatan ini tentu saja dapat memberikan edukasi serta motivasi kepada masyarakat khususnya warga Desa Singosaren untuk bisa saling menjaga satu sama lain dalam melestarikan lingkungan, sehingga bebas dari maraknya permasalahan sampah yang ada.”
Acara ditutup dengan penyerahan tong sampah sebagai simbolis yang bisa dipergunakan untuk mengumpulkan sampah yang ada. (can)