Ceramah Tarawih Mendiktisaintek RI di UAD: Keistimewaan Doa bagi Umat Islam

Prof. Brian Yuliarto. S.T., M.Eng., Ph.D. Mendiktisaintek RI mengisi ceramah tarawih di Masjid IC Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas dan Protokol UAD)
Prof. Brian Yuliarto. S.T., M.Eng., Ph.D. yang merupakan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) sekaligus Ketua Lembaga Kajian Kerja Sama Strategis Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, menyampaikan ceramah tarawih pada Rabu, 19 Maret 2025. Dalam kegiatan yang berlangsung di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu, ia menyampaikan tentang keutamaan doa bagi umat Islam.
Prof. Brian menyampaikan bahwa seorang muslim memiliki suatu sarana untuk meminta kepada Allah, sarana tersebut ialah doa. Adanya doa merupakan keistimewaan dan keutamaan bagi umat Islam. Sebab, hal ini sesuai dengan QS. Ghafir ayat 60 yang artinya, “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk ke dalam neraka Jahannam.”
Makna dari ayat tersebut, Allah telah berjanji barang siapa yang berdoa pasti akan Allah kabulkan sehingga tidak ada alasan untuk tidak meminta kepada Allah Swt. Sehingga hal ini sudah menjadi ketentuan bahwa bila sudah berdoa kepada Allah maka dimulailah proses untuk mendapatkan apa yang kita minta selama tidak bertentangan dengan sunatullah.
Selain itu, Prof. Brian menyampaikan bahwa Allah Swt. melalui sabda Rasulullah, “Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah maka Allah akan murka kepadanya”. Makna dari hadis tersebut dapat disimpulkan, semakin kita meminta kepada Allah Swt. maka Allah akan semakin senang sehingga kita harus memanfaatkan ini sebaik-baiknya.
Lebih lanjut Prof. Brian menyampaikan sabda Rasulullah, “Doa adalah ibadah” sehingga setiap kali berdoa dapat terhitung sebagai ibadah. Dalam hadis lain diceritakan bahwa di akhirat nanti akan ada orang-orang yang terkejut melihat timbangan amalnya yang begitu banyak amal baiknya sehingga ia bertanya kepada malaikat kenapa amalnya begitu banyak. Maka dijawablah oleh malaikat bahwa dulu ketika di dunia, hamba Allah ini selalu berdoa kepada Allah tetapi tidak semua Allah kabulkan sehingga menjadi tabungan pahala yang begitu banyak sampai orang tersebut terkejut.
Cara berdoa yang ijabah salah satunya sepertiga malam terakhir, maka salat di waktu tersebut minta apa saja akan diberi oleh Allah. Allah firman, “Siapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku beri dan barang siapa memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni.”
Prof. Brian juga menceritakan bahwa ada orang yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa karena doanya kepada Allah Swt. Adapun tips dalam berdoa untuk diijabah ialah dengan berdoa sejak jauh-jauh hari sehingga Allah akan menuntun untuk menggapai doa tersebut. Selain itu, juga berdoa di waktu-waktu yang diijabah dengan cara yang benar.
Terakhir, Prof. Brian berpesan jangan meremehkan doa karena doa merupakan senjata bagi orang-orang yang beriman. Allah itu Maha Besar, apa yang kita minta merupakan sesuatu yang sangat kecil dibandingkan kebesaran Allah Swt. (Faiq)