Dosen Fakultas Hukum UAD Jadi Pemateri Seminar Sekolah Pra-Adil Gender

Dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selaku Pembicara Sekolah Pra Adil Gender (Dok. IMM Djazman Al-Kindi)
Seminar Sekolah Pra-Adil Gender dengan tema “Ekofeminisme: Pentingnya Kesetaraan dalam Penyelamatan Lingkungan” sukses diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Djazman Al-Kindi Yogyakarta, dengan mempercayakan dosen Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yaitu Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum. sebagai pemateri. Kegiatan ini diadakan pada Minggu, 13 April 2025, di Auditorium Kampus 1A UAD.
Ia memaparkan bagaimana perempuan sebagai makhluk hidup sangat dekat dengan sumber daya alam seperti air, tanah, dan pangan energi. Hal tersebut tentu menjadi motivasi untuk para kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) khususnya IMMawati dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Isu ketidakadilan gender masih menjadi persoalan besar, di mana perempuan kerap kali mengalami peminggiran. Ketimpangan tersebut terus dipertahankan oleh berbagai aspek kehidupan yang belum sepenuhnya adil terhadap perempuan. Oleh karena itu, diperlukan perubahan cara pandang untuk membangun kesadaran tentang pentingnya keadilan gender.
Pendekatan lintas disiplin dalam menghubungkan persoalan gender dengan isu-isu lingkungan menjadi sangat penting. Itulah alasan seminar Sekolah Pra-Adil Gender hadir sebagai pembuka wadah edukasi yang bertujuan menumbuhkan pemahaman awal bahwa ketimpangan gender dan kerusakan lingkungan memiliki akar masalah yang sama, yaitu dominasi yang bersifat sistemik.
Tindakan selanjutnya dari seminar ini adalah merealisasikan kegiatan Sekolah Adil Gender selama 3 hari secara intensif. Tujuannya untuk memberikan bekal kepada kader IMM dan umum akan pentingnya integrasi nilai-nilai kesetaraan gender. Selain itu juga sebagai pelestarian lingkungan dalam gerakan yang mendorong kader untuk berpikir secara kritis dan inovatif dalam menyikapi isu tersebut melalui pendekatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Harapannya setelah kegiatan tersebut selesai dilaksanakan, mampu menciptakan ruang aman bagi laki-laki dan perempuan untuk mendapatkan pendidikan setara dan menumbuhkan kesadaran ekologis untuk berperan aktif dalam menjaga keseimbangan alam. (Salsya Yunita)