Edufair 2022, Sasar Pengembangan Hard Skill dan Soft Skill
Education Fair Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2022 merupakan salah satu rangkaian kegiatan acara dari UAD FAIR 2022. Acara ini disiarkan secara luring di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD dan daring pada kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan (18-07-2022).
Education Fair merupakan salah satu upaya UAD untuk meningkatkan pelayanan, peningkatan, pembinaan, dan pengembangan soft skill maupun hard skill mahasiswa maupun lulusan UAD. Diharapkan akan menghasilkan generasi yang mampu berdaya saing secara nasional dan internasional.
Sejalan dengan hal itu, pada sambutan yang disampaikan oleh Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. selaku Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni, “Hal ini merupakan salah satu upaya untuk melakukan pembinaan dan pendampingan baik yang bersifat hard skill maupun soft skill yang harapannya dapat meningkatkan kompetensi alumni agar bisa memperoleh pekerjaan yang baik. Selain itu, sebagai informasi tentang peluang beasiswa agar mahasiswa bisa meneruskan studi lanjut. Tiga hari ini, UAD akan sangat meriah karena ada rangkaian acara UAD FAIR, job fair, seminar perencanaan karier, nasional job training, bazar, dan juga kompetisi,” ucap Fajri.
Narasumber yang hadir di Education Fair di antaranya Suwondo, M.Pd.Si. selaku Kepala Bidang Marketing dan Penerimaan Mahasiswa Baru UAD, Andi Rizal Ramadhan yang merupakan Counsellor Australia/New Zealand Education dari International Education Specialists (IDP), bersama dengan Mimi, M.Sc. yang juga sebagai Counsellor United Kingdom Education di IDP. Terakhir, Andraine A. Febreinza selaku penanggung jawab Campus France IFI-LIP Yogyakarta. Keempat narasumber sama-sama memaparkan informasi dan peluang studi lanjut baik S-2 maupun S-3 di luar negeri maupun di UAD dengan beasiswa yang tersedia.
Reinza berbagi informasi tentang studi atau pendidikan tinggi di Prancis. Menurutnya, pendidikan di Prancis jika dilihat dari segi pendidikan dan penelitian sudah sangat berkualitas. Selain itu, ijazah yang dikeluarkan pun diakui secara internasional dan bahasa Prancis merupakan bahasa resmi kedua di dunia setelah bahasa Inggris. Lama pendidikan di Prancis jauh lebih singkat dengan durasi S-1 selama tiga tahun, D-3 hanya membutuhkan dua tahun waktu perkuliahan.
Pembicara selanjutnya Mimi dan Andi sama-sama memaparkan materi mengenai Program IDP Education yang merupakan perusahaan yang juga berbasis di Australia membawahi 80 kampus di seluruh Inggris dan Irlandia. IDP merupakan Australian based company yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun dan ada di 30 negara di seluruh dunia. Semua layanan di IDP gratis. Hal wajib yang perlu disiapkan adalah akademik, mampu berbahasa Inggris yang baik, dan funding.
Pemaparan materi yang terakhir disampaikan oleh Suwondo yang menjelaskan berbagai macam beasiswa S-2 di UAD. Beasiswa S-2 dan S-3 yang ada di UAD antara lain, kerja sama UAD dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), beasiswa karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), beasiswa alumni UAD, serta yang terakhir beasiswa pemerintah.
Di akhir acara, masing-masing narasumber menyampaikan pesan untuk mahasiswa UAD harapannya untuk melanjutkan studi ke luar negeri dengan cara menggali motivasi dan kemampuan yang dimilikinya. Jangan pernah berhenti mencoba. Gagal itu biasa, lebih baik gagal karena sudah berani mencoba daripada gagal karena belum pernah mencoba. (ctr)