Fakultas Kedokteran UAD Adakan Seminar Nasional Kebencanaan
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar seminar nasional yang membahas terkait kebencanaan pada Senin, 20 Mei 2024. Acara diselenggarakan secara hybrid, yakni di Amphiteater B Fakultas Kedokteran UAD, hybrid Zoom Meeting, dan live streaming pada akun YouTube Medical Faculty UAD. Kanal daring disediakan untuk dokter muda FK UAD dan luring untuk mahasiswa serta tamu undangan.
Turut hadir dalam acara seminar yakni Dekan FK UAD Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsudin, Sp.S(K)., M.Med.Sc., Wakil Dekan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Akademik, dan Kemahasiswaan dr. M. Junaidy Heriyanto, Sp.B., FINACS. Selai itu juga Wakil Dekan Sumber Daya Manusia (SDM), Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum dr. Ario Tejosukmono, M.M.R.,M.Biomed., Ketua Program Studi (Kaprodi) Kedokteran UAD dr. Nuni Ihsana, M.Biomed., dan Kaprodi Pendidikan Profesi Dokter dr. Barkah Djaka Purwanto, Sp.PD-KGH., FINASIM.
Beberapa pemateri dalam seminar kebencanaan antara lain Ketua Bidang Emergency Medical Team Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dr. Corona Rintawan, Sp.EM., KDM., dosen FK UAD dr. Windy Aristiani, MMR., Sp.KJ., dan dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Al Afik, S.Kep., Ns., M.Kep. Acara dipandu moderator yaitu dr. Bayu Praditya Indarto selaku dosen FK UAD.
“Saya sangat bangga dengan adanya seminar kebencanaan ini. Tujuan dari seminar adalah untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sekalian, karena Fakultas Kedokteran UAD program unggulannya adalah studi kebencanaan. Untuk itu, kita harapkan lulusan dari UAD terampil dalam bidang kebencanaan,” tutur Dekan FK UAD.
Pemaparan materi pertama disampaikan oleh Al Afik yang membahas tentang Panorama Kebencanaan di Bidang Kesehatan. Ia menjelaskan tujuan layanan kesehatan ketika terjadi bencana. “Tujuan Divisi Pelayanan Kesehatan (Yankes) dalam bencana adalah mencegah kecacatan. Sehingga jika teman-teman sekalian ketika sudah terjun langsung, jangan hanya berkutat untuk menyelamatkan nyawa saja. Kemudian, pelayanan kesehatan pascabencana meliputi pemulihan fisik dan mental,” terang Afik.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh dr. Corona Rintawan yang berbicara tentang Peran Emergency Medical Team (EMT) dalam bencana. Ia menjelaskan Standar EMT core yakni meliputi training of teams, human resources, administration & org. management, records & reporting, support national/local clinical system & patient referral, self-sufficiency, professional licencing & product, team field management & operations, support wider public health response, dan coordination of teams.
Pemaparan materi terakhir disampaikan oleh dr. Windy Aristiani. Ia membahas tentang kesehatan mental pada situasi bencana dan beberapa kebutuhan kesehatan masyarakat untuk bencana kesehatan mental. Di antaranya integrasi layanan kesehatan mental ke dalam layanan primer, intervensi awal pada tingkat individu dan populasi, intervensi untuk menumbuhkan kepatuhan terhadap rekomendasi pengobatan, dimasukkannya kesehatan mental dalam pelatihan, serta meningkatkan pengetahuan tentang komunitas, keluarga, dan budaya respons terhadap bencana. Tak ketinggalan, kesadaran intervensi untuk mendorong kesiapan tempat kerja dan pemulihan juga sangat penting diperhatikan.
Setelah pemaparan materi, moderator memimpin diskusi dengan tanya jawab. Kemudian, dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat dan kenang-kenangan kepada para narasumber dan moderator, serta diakhiri dengan foto bersama. (Lus)