Filosofi Logo P2K Universitas Ahmad Dahlan Tahun 2022
“Dahlan Muda Merawat Bangsa dengan Literasi Ekologi Melalui Pemanfaatan Teknologi”, merupakan tema besar yang diusung dalam Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2022. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. mengungkapkan bahwa Program Pengenalan Kampus atau sering disebut P2K merupakan program penyambutan mahasiswa baru UAD yang diselenggarakan dalam rangka memberikan bekal awal kepada mahasiswa baru tentang dunia perkuliahan.
P2K ini akan dilaksanakan mulai tanggal 13 hingga 18 September 2022. Di samping tema, UAD telah meluncurkan logo yang memiliki filosofi dan makna tersendiri. Di dalamnya terdapat tiga nilai pilar utama yaitu literasi, ekologi, dan teknologi, yang dilambangkan dengan orang membaca, tumbuhan, dan cip.
“Logo seseorang yang sedang membaca menggambarkan kegiatan literasi itu sendiri. Penggunaan warna emas pada siluet tersebut adalah sebagai lambing kesuksesan, yang mana harapannya orang yang sedang mencari ilmu pengetahuan akan sukses di kemudian hari. Lalu, tumbuhan atau daun berwarna hijau yang tumbuh subur adalah simbol dari kekuatan ekologi lingkungan. Sementara itu, cip merupakan representasi dari kemajuan teknologi saat ini,” ungkap Rendi Harsono, selaku Ketua Panitia Pusat P2K 2022.
“Tiga nilai grand design yang kita bawa tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di zaman ini. Kita akan sama-sama mengangkat ini sebagai sebuah bentuk gerakan untuk meningkatkan kesadaran berliterasi, berekologi atau cinta lingkungan, dan kesadaran teknologi. Hal itu sengaja dicantumkan supaya teman-teman terdorong agar dapat memanfaatkan teknologi untuk kepentingan hajat hidup orang banyak,” tambahnya.
Melalui literasi, UAD ingin mendorong mahasiswa baru untuk bersama-sama mengimplementasikan dan menerapkan aksi nyata dengan membaca buku, menyampaikan pendapat, dan belajar berpikir kritis. Pilar ekologi bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan advokasi, membela, dan mengangkat isu-isu lingkungan di daerah masing-masing sekaligus membangun budaya cinta lingkungan.
Terakhir, teknologi diangkat untuk mendorong mahasiswa baru agar menggunakannya sebagai sebuah hal yang menghasilkan inovasi, kreativitas, dan hal-hal baru yang bermanfaat untuk hajat hidup orang banyak. (eka)