FTI UAD Gelar Tech Power Up: Cybersmart Campus

Suasana Campus Edutech Fair di Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Lusi)
Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) berkolaborasi dengan ELS.ID dan McAfee dalam gelaran Campus Edutech Fair bertajuk “Tech Power Up: Cybersmart Campus” yang diselenggarakan pada Sabtu, 14 Juni 2025, di Amphitarium Lantai 9, Kampus Utama UAD. Acara ini menghadirkan edukasi mendalam seputar keamanan siber, khususnya dalam konteks kehidupan kampus. FTI UAD bersama ELS.ID dan McAfee berharap dapat membangun kesadaran dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia digital serta memperkuat sistem pertahanan siber di lingkungan pendidikan tinggi.
Mengusung konsep talkshow interaktif, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Jogja Cybersecurity serta menyuguhkan sesi edukasi yang dilengkapi dengan pembagian doorprize bagi mahasiswa. Para peserta, yang sebagian besar adalah mahasiswa FTI, mengikuti kegiatan dengan antusias dan menunjukkan minatnya terhadap isu keamanan digital.
Dekan FTI UAD, Prof. Dr. Ir. Siti Jamilatun, M.T., dalam sambutannya mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara. “Saya ucapkan terima kasih kepada tim panitia dari ELS.ID dan juga tim dari kantor fakultas yang sudah berkoordinasi untuk merancang acara ini sehingga bisa terselenggara pada siang ini, dan tentunya kepada para mahasiswa yang saya banggakan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman keamanan digital di lingkungan kampus. “Terima kasih kepada ELS.ID yang telah memberikan peluang untuk menjalin kerja sama dengan FTI UAD dalam event Campus Edutech Fair. Wawasan tentang cyber security sangat penting, terutama untuk melindungi data-data penelitian dan informasi penting lainnya agar tidak dicuri. Ini menjadi bagian dari tanggung jawab kami dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan keamanan siber di era digital ini.”
Sesi utama diisi oleh Tiara Citra Mustika dari Jogja Cybersecurity. Dalam pemaparannya, Tiara mengingatkan bahwa dunia digital sangat rentan terhadap ancaman siber. “Hal yang akan kita pelajari hari ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran pendidikan tentang keamanan siber. Kita juga akan membahas bagaimana teknik hack dapat dilakukan dalam waktu kurang dari lima menit serta cara mengatasi serangan tersebut,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa ancaman siber kian meningkat dari waktu ke waktu. “Menurut laporan Badan Siber dan Sandi Negara, terdapat lebih dari 403 juta traffic serangan siber di Indonesia. Serangan siber ini tidak stagnan dan tidak bisa diprediksi. Peretasan dan kebocoran data semakin sering terjadi,” ujarnya.
Ia mencontohkan kasus ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). “Ransomware adalah salah satu jenis serangan siber yang berisi malware. Cara kerjanya adalah dengan mengunci data milik pengguna, lalu hacker akan meminta tebusan untuk membuka kunci tersebut,” terangnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi talkshow yang menghadirkan tiga narasumber, yaitu Tiara Citra Mustika dari Jogja Cybersecurity; Ir. Nuril Anwar, S.T., M.Kom., selaku Kepala Biro Sistem Informasi UAD; serta General Manager ELS.ID, Zohanes Zebua. Dalam diskusi tersebut, masing-masing narasumber memaparkan perspektif mereka mengenai urgensi penerapan keamanan siber di lingkungan kampus serta langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dan institusi pendidikan. (Lus)