Hilda: Gagal, Bangkit Lagi
Hilda Hidayatun Na’fiah yang akrab dipanggil Hilda, merupakan mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan jalur Beasiswa KIP-Kuliah 2021. Selama menjadi mahasiswa KIP-Kuliah, terdapat pembinaan bagi mahasiswa beasiswa yang bertujuan agar mereka dapat mengoptimalkan kegiatan selama kuliah dengan terus meningkatkan prestasi akademik ataupun nonakademik.
Hilda membuktikan berhasil mendapatkan peringkat IV Nominasi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) dalam Andalan Awards 2024 yang dilaksanakan Februari 2024 lalu lalu di Amphitarium lantai 9 Kampus Utama UAD. Acara tersebut diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa).
Bermula dari mengikuti kegiatan perlombaan dan mendapat dukungan dari kakak tingkat serta dosen, menjadi alasan Hilda untuk mengikuti Pilmapres. Ketika semester 3 lalu, ia belum mendapatkan kesempatan menjadi mahasiswa berprestasi di tingkat universitas. Dari sinilah ia sadar kalau keberhasilan tidak selalu didapatkan dalam sekali mencoba. Ia berjanji kepada dirinya sendiri untuk mencobanya lagi tahun berikutnya.
“Alhamdulillah di Pilmapres tahun 2023, saya bisa lolos sampai tingkat universitas dan menjadi peringkat IV. Dalam mencapai mimpi, tentunya kita membutuhkan ketangguhan dalam menjalani proses untuk meraih mimpi tersebut, konsistensi, dan kegigihan untuk terus bangkit jika mengalami kesulitan atau kegagalan. Kita juga harus bisa secara aktif dan inisiatif mencari informasi baik di kegiatan sosialisasi, webinar, maupun kepada kakak tingkat yang telah berpengalaman dalam Pilmapres untuk mencatat poin-poin penting yang memiliki nilai yang besar dalam seleksi,” ungkap Hilda dalam wawancaranya.
Perjalanan menjadi mahasiswa berprestasi tidak serta merta begitu saja, banyak perjuangan yang harus dilakukan seperti membagi waktu belajar di kelas dan perlombaan di luar kelas. Hilda memiliki cara dengan membuat dan merombak beberapa strategi agar kegiatan akademik dan nonakademik seimbang.
Tak jarang, ia mengorbankan waktu libur untuk mengikuti kegiatan perlombaan, menambah effort lebih, serta memperbanyak menghabiskan waktu untuk mencari informasi dan pengetahuan. Ia pun selalu membuat rencana kegiatan dengan melihat lini masa lomba dan menyesuaikannya dengan kegiatan akademik agar tidak bertabrakan.
“Tidak ada yang tidak mungkin selagi kita semangat untuk memperjuangkannya, segeralah bergerak cari informasinya dan mulai atur strategi untuk mencapai semua persyaratan atau capaian yang harus dipenuhi. Kesempatan tidak datang dua kali, jadi lebih baik belum berhasil daripada tidak mencoba sama sekali. Anggap saja semua yang terjadi dalam hidup kita ini merupakan proses perjalanan hidup agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik,” tutup Hilda sembari berpesan kepada pejuang Pilmapres selanjutnya. (uln)