Himpunan Mahasiswa Fisika UAD Gelar Kegiatan Prokariska

Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Kegiatan Prokariska (Foto.Salsya)
Himpunan Mahasiswa Program Studi Fisika (HIMAFI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar kegiatan Program Kajian Al-Islam Fisika (Prokariska) di Ruang Excelos, Gedung Laboratorium Lantai II Kampus IV UAD pada tanggal 7 November 2025. Salah satu anggota yang mengikuti kegiatan tersebut, Maysaroh, menyatakan bahwa tujuan diadakannya Prokariska untuk memberikan wawasan mendalam tentang Islam sekaligus membangun civitas akademika yang menjunjung tinggi nilai keislaman.
“Kegiatan ini dilatarbelakangi agar mahasiswa di lingkungan kampus mampu mengamalkan nilai-nilai Islam di dalam kehidupan sehari-harinya. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan mendalam kepada mahasiswa tentang Islam sekaligus membangun civitas akademika yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman,” ujar Maysaroh.
Pemateri yang hadir dalam Prokariska, yakni Muhammad Ziya Ulbab, memberikan nasihat dengan tema “Overthinking vs Overgrowing“. Materi tersebut membahas mengenai contoh dari overthinking, cara mengatasi/mengalihkan overthinking, makna overgrowing, contoh overgrowing, cara mengatasi overgrowing, serta studi kasus tentang overthinking dan overgrowing.
“Overthinking adalah kondisi mental di mana seseorang terlalu banyak berpikir atau merenungkan suatu hal secara berlebihan dalam siklus pikiran negatif, sedangkan overgrowing merujuk pada proses pertumbuhan pribadi yang positif dan berfokus pada tindakan nyata dalam meluaskan wawasan. Di kehidupan nyata, overthinking bisa menjadi penghambat dalam bertumbuh sehingga overthinking harus dikelola secara teratur agar kita mampu bertumbuh dan berkembang dengan bijak,” ucap Ziya Ulbab.
Ziya Ulbab berharap dengan dipaparkan materi tersebut, mahasiswa fisika dapat mengelola overthinking dan mengembangkan diri (overgrowing) di kehidupan berdasarkan nilai-nilai Islam. “Saya berharap mahasiswa yang saat ini mengikuti Prokariska, dapat menerapkan ilmu yang didapat, khususnya dalam mengelola overthinking dan mengembangkan diri (overgrowing) berdasarkan nilai-nilai keislaman di kehidupan sehari-hari,” tutup Ziya Ulbab. (Salsya)
