Inovasi Lilin Limbah Minyak Jelantah Digalakan Mahasiswa KKN UAD
Tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit XVI.C.1 memanfaatkan limbah minyak jelantah untuk dijadikan lilin. Sosialisasi pembuatan lilin tersebut dilaksanakan di Tukmudal, Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo pada Minggu, 11 Februari 2024 bersama ibu-ibu PKK dusun setempat. Tujuan kegiatan ialah memanfaatkan limbah minyak jelantah agar menjadi barang yang bisa digunakan kembali.
Acara berlangsung bersamaan dengan kegiatan PKK Dusun Tukmudal, dimulai dengan pembukaan, pemaparan materi mengenai manfaat minyak jelantah, dan cara mengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin. Termasuk di antaranya penyampaian alat, bahan, dan cara pembuatannya. “Kami tidak sekadar memberi sosialisasi, tetapi juga didemokan di depan ibu-ibu PKK cara pembuatannya. Mereka kami minta untuk menghias tempat lilin yang sudah disediakan oleh tim KKN UAD menggunakan tempat khusus lilin berbahan dasar gipsum dan semen. Hal ini memiliki tujuan untuk mengasah kreativitas ibu-ibu PKK Dusun Tukmudal,” ujar Isninda salah satu tim KKN.
Tim KKN UAD juga langsung mempraktikkan cara pembuatan lilin tersebut. Alat yang digunakan meliputi panci, alat pengaduk, galon bekas atau kaleng, saringan, gelas ukur, dan kompor. Sedangkan bahan yang digunakan ialah arang, limbah minyak jelantah, serbuk stearin, pewarna kain, pewangi, sumbu lilin, tusuk sate, dan tempat untuk lilin. Adapun langkah pembuatan lilin dari minyak jelantah membutuhkan proses perendaman minyak jelantah (waktu minimum 1 x 24 jam, lebih lama lebih baik, untuk menghilangkan bau dari limbah minyak jelantah). Perendaman dimulai menggunakan galon bekas atau kaleng bekas, lalu dimasukkan arang ke dalamnya, dan tuangkan minyak jelantah (jangan melebihi arang).
Lalu, tahap utama yaitu proses pengolahan minyak jelantah menjadi lilin. Pertama, saring minyak jelantah yang sudah direndam kurang lebih semalaman ke dalam panci bekas, panaskan di atas kompor. Kedua, tuangkan bubuk stearin (300 ml minyak jelantah = 150 gr bubuk stearin). Setelah bubuk stearin larut, berikan pewarna kain (dengan tujuan memberikan warna pada lilin nantinya), setelah itu tuangkan pewangi, dan matikan kompor. Terakhir, cairan lilin siap dituangkan ke dalam wadah lilin yang sudah dihias cantik dan diberi sumbu.
Sosialisasi pembuatan lilin berbahan limbah minyak jelantah yang diselenggarakan oleh tim KKN UAD ini sangat direspons positif oleh warga, karena dapat mengurangi limbah dan memberikan nilai tambah pada minyak bekas yang biasanya dibuang. “Kami berharap, pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin bisa menciptakan kesadaran lingkungan yang lebih besar di masyarakat, mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah, serta meningkatkan kemandirian ekonomi lokal dengan menciptakan produk bernilai tambah dari limbah. Selain itu, kami juga berharap untuk memperluas cakupan program daur ulang dan menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat setempat,” ujar Isninda saat diwawancarai. (Dilla)