Jogja Darurat Sampah, UAD Beri Pelatihan Pengelolaan Sampah bagi Warga Kalurahan Caturharjo
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan edukasi dan pelatihan pengelolaan sampah untuk masyarakat Kalurahan Caturharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. H. Wasdiyanto, S.Si. selaku Lurah Caturharjo mengungkapkan bahwa pelatihan yang dilakukan UAD terhadap warga sudah berlangsung 1,5 tahun.
Adanya pelatihan pengelolaan sampah tersebut, saat ini warga Caturharjo telah berhasil memecahkan permasalahan sampah yang menjadi persoalan dan harus diselesaikan. Wasdiyanto mengatakan, pilah sampah telah berkembang menjadi sedekah sampah guna meningkatkan perekonomian warga setempat.
“Di Caturharjo kami gerakan karena memang di wilayah ini solusinya adalah pilah sampah di tingkat rumah tangga. Kami juga berterima kasih atas pendampingan tim UAD yang sudah 1,5 tahun ini melaksanakan sosialisasi tentang pilah sampah. Pilah sampah yang ada sekarang sudah berkembang menjadi sedekah sampah di masing-masing pedusunan,” jelas Wasdiyanto saat diwawancarai reporter News UAD pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Lebih lanjut ia mengatakan, pengembangan pilah sampah menjadi sedekah sampah dapat meningkatkan perekonomian warga Caturharjo. Sebab, kata dia, pemilahan itu terbagi menjadi 2 yakni sampah organik dan sampah anorganik atau sampah yang dapat menghasilkan uang.
“Mereka (warga) bisa mendapatkan uang dari sampah yang dijual dan dibeli dari Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal). Kemudian sampah yang residu ini kami selesaikan pakai pembakaran yang juga bantuan dari UAD. Sedangkan sampah yang bisa busuk atau organik, kami selesaikan di masing-masing rumah tangga,” ujarnya.
Wasdiyanto menyebut bahwa uang atau dana telah didapatkan dari hasil penjualan sampah akan dikumpulkan oleh organisasi yang terdapat di Kalurahan Caturharjo. Uang tersebut akan dikembalikan kepada warga dalam bentuk sembako.
“Yang laku jual dibeli oleh BUMKal, uangnya bisa dikumpulkan oleh masing-masing Dasawisma atau masing-masing Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dusun. Sehingga mereka punya dana dan bahkan di beberapa lokasi, uang yang terkumpul oleh PKK pedusunan diberikan lagi ke warga dalam bentuk sembako,” tutur Wasdiyanto.
Dalam pengolahan sampah, Wasdiyanto menjelaskan sistem pengumpulan sampah telah dilakukan oleh masing-masing Pedusunan Kalurahan Caturharjo. Ia mengatakan bahwa setiap dusun memiliki Rumah Kumpul Sampah (RKS) yang didapatkan dari Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pedukuhan (PPMBP).
“Di masing-masing pedusunan sudah kami bentuk RKS. Kami dibantu dari Pemerintah Daerah (Pemda) PPMBP salah satunya untuk persampahan. Dari PPMBP ini bisa kami alokasikan untuk membuat 1 RKS, di situ masyarakat mengumpulkan sampah,” kata Wasdiyanto. (Han)