KKN MAS Dorong Bisnis UMKM Kain Perca di Dusun Tengklik
Pada Jumat, 23 Agustus 2024, tim Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKN MAs) Kelompok 73 bekerja sama dengan ibu-ibu PKK dari RT 1, RT 2, dan RT 3 Dusun Tengklik, Desa Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, RW 3, serta remaja karang taruna, mengadakan pelatihan pembuatan produk dari kain perca. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menjahit dan memanfaatkan limbah kain menjadi produk yang bernilai guna.
Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB itu dihadiri oleh sekitar 40 peserta. Dalam kegiatan tersebut, peserta diajarkan teknik dasar menjahit serta cara mengolah kain perca menjadi berbagai produk kerajinan seperti bantal, pouch, dan scrunchie (ikat rambut). Pelatihan yang dilakukan tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong di antara warga.
Ketua karang taruna menyatakan, “Pemanfaatan kain perca dari limbah konveksi baju yang ada di Desa Polokarto dapat menjadi solusi pengelolaan limbah yang bermanfaat.”
Sejalan dengan tema KKN MAs, sebelumnya mereka telah melakukan survei di Dusun Tengklik, Desa Polokarto, terkait usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dijalankan oleh warga setempat. Berdasarkan hasil survei tersebut, mereka menyusun program kerja untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan usahanya.
Di Dusun Tengklik, terdapat beberapa UMKM yang sebagian besar bergerak di bidang kain, seperti sablon, menjahit, dan membatik dengan malam. Namun, pemanfaatan limbah kain perca masih kurang optimal. Oleh karena itu, dibuatlah inovasi pemanfaatan kain perca agar limbah konveksi kain tidak terbuang sia-sia.
Ketua unit Jibral Arrabi menyatakan, kegiatan pemanfaatan kain perca yang diikuti oleh ibu-ibu PKK dari setiap RT di RW 03 dan remaja karang taruna Dusun Tengklik berlangsung dengan lancar. “Antusiasme peserta sangat tinggi, dan mereka mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat,” paparnya.
Keterlibatan ibu-ibu PKK dan remaja karang taruna tidak hanya bertujuan agar pemilik UMKM memanfaatkan limbah kain, tetapi juga mengajak warga sekitar dan remaja sebagai penerus UMKM yang ada untuk turut serta, bahkan mengembangkan lebih jauh. Selain itu, kreasi dari kain perca ini dapat dijadikan usaha baru sekaligus menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah yang ada.
Dengan adanya kegiatan ini dan partisipasi aktif dari warga serta remaja karang taruna, diharapkan mereka dapat memanfaatkan limbah kain perca dengan lebih baik. Mengingat sebagian besar usaha warga Dusun Tengklik adalah konveksi kain, pemanfaatan limbah sangat diperlukan.
Inovasi ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh warga Dusun Tengklik, Desa Polokarto, dan dikembangkan lebih jauh untuk menciptakan produk-produk yang lebih bervariasi dan bernilai jual tinggi, guna mengembangkan UMKM di tempat tersebut. (doc)