KKN UAD Inisiasi Lorong Sayur sebagai Upaya Swasembada Pangan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 101 Unit IV.B.3 melaksanakan program lorong sayur di RT 01 Padukuhan Sirat, Bambanglipuro, Bantul, pada Rabu, 22 Februari 2023. Sebagai pembukaan, lorong sayur pertama diadakan di lahan milik Sutinem, salah satu warga.
Kegiatan ini ditujukan sebagai salah satu upaya swasembada pangan masyarakat desa untuk menunjang ketahanan pangan. Selain itu, program ini juga sekaligus membantu menggerakkan roda perekonomian warga, sebab hasil panen akan dijual sebagai penghasilan tambahan bagi mereka. Jadi, selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga sendiri, program ini juga bernilai ekonomis.
Inisiasi program pertama kali muncul dari Erlang Bagus Yuniansyah selaku ketua unit, ia melihat latar belakang penduduk Dukuh Sirat mayoritas berprofesi sebagai petani. Ide tersebut juga didasarkan pada analisis terkait adanya minat warga untuk membudidayakan tanaman hortikultura dengan memanfaatkan lahan kosong di halaman rumah. Saat dipaparkan, gerakan lorong sayur disambut antusias oleh warga, karena umumnya mereka memiliki banyak lahan kosong.
“Jenis tanaman yang ditanam yaitu cabai rawit, tomat, terong, kencur, jeruk buah, jeruk nipis, dan mangga. Media tanam berupa campuran tanah dan pupuk organik digunakan dalam proses penanaman,” ujar Sokhifun, salah satu anggota unit. Ia menambahkan bahwa kegiatan akan dilanjutkan dengan pemantauan secara berkala.
Gunawan, Kepala Dukuh Sirat, menyambut baik program positif dari mahasiswa KKN UAD tersebut guna membangun kemajuan wilayahnya. Ia berharap kegiatan lorong sayur ini menjadi langkah awal swasembada pangan warga Padukuhan Sirat untuk masa yang akan datang. “Tanaman yang sudah ditanam juga berfungsi sebagai penyokong oksigen dan membantu melepaskan kelembapan udara sehingga lingkungan jadi lebih sehat serta udara terjaga kesegarannya,” tandas Gunawan.
Hal senada juga disampaikan oleh Rendra Widyatama, S.I.P., M.Si., Ph.D. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL). Ia menyatakan bahwa program lorong sayur patut diacungi jempol sebagai bentuk kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan sosial. Ia berharap program tersebut dapat menjadi gerakan berkelanjutan sebagai pioner bagi swasembada pangan untuk masyarakat luas. (tsa)