KKN UAD Kenalkan Pengolahan Limbah Dapur Jadi Pupuk Organik
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler periode 127 Unit V.B.1 manfaatkan limbah dapur sebagai pupuk organik. Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, 3 Agustus 2024, di Dusun Krapakan, Caturharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta.
Sosialisasi bertujuan untuk mengedukasi warga, terutama ibu rumah tangga, mengenai pengelolaan limbah dapur sehingga dapat diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Dengan pengetahuan ini, diharapkan warga dapat memanfaatkan limbah rumah tangga secara efektif, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta sehat.
Acara dimulai dengan sambutan dari ketua unit yaitu Reza Aditya Aryaputra yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Sri Kushartati, S.Psi., M.A., dosen Psikolog UAD, yang menjelaskan tentang pentingnya pengelolaan limbah dapur. Ia menggunakan Power Point untuk mendukung isi kegiatan yang berlangsung, yang berisi langkah-langkah praktis dalam membuat pupuk kompos dan pupuk organik cair (POC).
Setelah pemaparan, diadakan sesi tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh warga. Acara ditutup dengan demonstrasi pembuatan pupuk kompos serta POC oleh tim KKN UAD, dan warga diajak untuk langsung praktik.
POC adalah pupuk yang dibuat dari fermentasi bahan organik yang mengandung banyak nutrisi dalam bentuk cair. Kegunaannya memberikan nutrisi langsung ke tanaman melalui daun atau akar, meningkatkan pertumbuhan tanaman, dan mencegah penyakit tanaman. Cara pembuatannya, pertama, siapkan bahan-bahan seperti air cucian beras, sisa sayuran. Kedua, campurkan bahan-bahan tersebut dalam wadah tertutup.
Ketiga, tambahkan molase sebagai aktivator fermentasi. Keempat, diamkan selama 1–2 minggu hingga proses fermentasi selesai. Kelima, saring cairan yang dihasilkan dan simpan dalam botol tertutup. Keenam, POC siap digunakan dengan cara dicampur air sebelum penyemprotan ke tanaman.
Harapan Muhammad Noor Aidil selaku perwakilan tim yaitu program sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan limbah dapur menjadi pupuk organik ini dapat menjadikan warga Dusun Krapakan mampu untuk mengelola sampah organik secara mandiri yang berfokus pada pengolahan pupuk kompos dan pupuk organik cair yang nantinya bisa dipakai untuk kebutuhan pertanian oleh warga. (Dilla)