Kunci Mendapatkan Kebahagiaan Hidup

Ustaz Dr. H. Riduwan, M.Ag. selaku Pemateri Kajian Ahad Pagi di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Darmawan)
Setiap manusia tentunya ingin bahagia. Hidup bahagia kerap menjadi tolok ukur keberhasilan, melampaui materi, pangkat, ataupun pencapaian lainnya. Hal inilah yang dibahas dalam pemaparan materi oleh Ustaz Dr. H. Riduwan, M.Ag., selaku Wakil Ketua PWM DIY, pada Kajian Rutin Ahad Pagi di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Minggu, 29 Juni 2025.
Ia menyampaikan bahwa setiap umat manusia pasti menginginkan kehidupan yang bahagia. Dalam konteks demikian, bahagia mempunyai arti perasaan senang yang ada pada diri manusia dan diwujudkan dengan berbagai perilaku atau tindakan positif. “Yang dimaksud bahagia adalah ketika kebutuhan jasmani sekaligus kebutuhan rohani telah terpenuhi,” tuturnya.
Selanjutnya, Ustaz Riduwan menjelaskan mengenai kecenderungan manusia yang bersukacita terhadap kepemilikan harta. Ketika kemauan terpenuhi, maka manusia tersebut merasa lebih bahagia. Namun, kesenangan atas kepemilikan harta hanya sementara karena pada hakikatnya kebahagiaan tidak hanya bergantung pada materi, melainkan pada kesetimbangan hati. “Harta tidak menjamin kebahagiaan hidup, tetapi dengan harta seseorang bisa mencapai kenyamanan hidup untuk menuju kebahagiaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga memaparkan kepada para jemaah mengenai istilah berkah, yakni ziyadatul khair yang berarti bertambahnya kebaikan. Makna dari istilah tersebut ialah bertambahnya nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt. serta menghadirkan kebaikan dalam kehidupan sehingga umat manusia dapat menerima nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. “Semakin banyak pemberian dari Allah Swt., seharusnya perilaku hidup dari seorang individu menjadi lebih baik lagi,” tandasnya.
Salah satu kunci untuk memperoleh kebahagiaan hidup adalah dengan cara memberi atau membantu orang lain. Sebab, membantu orang yang sedang berada dalam kesulitan dapat memunculkan rasa kepedulian sosial dan empati. Dengan demikian, membantu atau memberi kepada orang lain dapat mempererat hubungan antarmanusia dan juga dapat meningkatkan rasa kebahagiaan dalam diri.
Dengan berakhirnya Kajian Ahad Pagi kali ini, diharapkan para jemaah dapat memperoleh pemahaman dan wawasan, khususnya mengenai kunci untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup serta bagaimana cara penerapannya. (Dar)