LDI IMM FTI UAD Tekankan Nilai Kepemimpinan Islami bagi Kader

LDI IMM FTI Universitas Ahmad Dahlan (UAD (Dok. IMM FTI UAD)
Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Latihan Dasar Ikatan (LDI) sebagai bagian dari proses penguatan karakter kader, dengan menghadirkan materi tentang kepemimpinan. Acara tersebut berlangsung pada Sabtu, 12 April 2025, mulai pukul 20.00 hingga 21.00 WIB dan bertempat di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta. Materi ini disampaikan secara langsung oleh orang-orang internal IMM FTI, yang merupakan demisioner organisasi.
Pemateri mengupas secara mendalam hakikat kepemimpinan dalam Islam, yang tidak hanya berperan untuk memimpin, tetapi juga merupakan amanah untuk melayani umat. Seorang pemimpin dalam Islam harus mampu menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh integritas, mengedepankan keadilan, senantiasa bermusyawarah dalam mengambil keputusan, serta teguh dalam prinsip dan nilai. Ia menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah bentuk tanggung jawab besar yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah, sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Ahzab ayat 72, serta hadis Rasulullah yang menyebutkan bahwa setiap manusia adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.
Selain itu, pemateri juga menekankan pentingnya karakter pemimpin yang visioner, jujur, rendah hati, berani mengambil keputusan, serta inspiratif dalam memberi teladan. Seorang pemimpin harus mampu menjadi sosok yang membangun semangat tim dan menjaga kolaborasi di tengah keberagaman.
“IMM adalah gerakan kolektif, bukan individual. Setiap kader harus mampu menyatukan perbedaan dan saling menguatkan dalam perjuangan,” imbuhnya.
Tidak ketinggalan, pembahasan materi menyoroti pentingnya etika kepemimpinan yang harus dijunjung tinggi oleh kader IMM. Di antaranya adalah menjaga komunikasi yang santun, menghargai pendapat, tidak memaksakan kehendak, serta terbuka terhadap kritik dan evaluasi.
Di sisi lain, pemimpin juga dituntut untuk berpikir strategis, bertindak berdasarkan data dan fakta, serta siap menanggung konsekuensi dari setiap keputusan. Pemateri mengajak para peserta untuk memahami berbagai tipe konflik dalam organisasi dan strategi penyelesaiannya dengan tetap berlandaskan nilai-nilai Islam yang adil dan solutif.
Pembekalan ini diharapkan menjadi pondasi kuat bagi para kader dalam menjalani proses kaderisasi selanjutnya, serta dalam berkontribusi aktif membangun masyarakat bersama IMM sebagai gerakan Islam yang mencerahkan. (Septia)