Mahasiswa PBI UAD Raih Juara II Lomba Video Kreatif Digital Business di Universitas Bangka Belitung
Sabrina Attaya Alif, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih juara II dalam ajang Creative Video Digital Business Competition 2024 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Bisnis Digital (HIMAGI) Universitas Bangka Belitung pada 9–12 September 2024. Lomba ini menantang para peserta untuk menciptakan konten video kreatif seputar peran generasi muda dalam dunia digital.
Kompetisi berlangsung secara daring untuk tahap pengumpulan video, tetapi penilaian dan kritik dari juri dilaksanakan secara luring di Universitas Bangka Belitung. Hal ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mendengarkan secara langsung saran dari para ahli di bidang bisnis digital, sehingga menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi semua yang berpartisipasi.
Ataya, yang memiliki minat besar dalam bisnis digital, menjelaskan bahwa motivasi utamanya mengikuti lomba ini adalah untuk mengekspresikan minatnya di bidang tersebut. “Saya ingin mendapatkan pengalaman baru serta meningkatkan kemampuan dalam membuat konten video yang bisa berkontribusi pada pengembangan dunia bisnis digital,” ujar Ataya saat diwawancarai. Ia juga berharap bisa memberikan edukasi kepada masyarakat luas, khususnya terkait kemudahan akses teknologi yang semakin pesat.
Tema video yang dibuat Ataya berjudul “Scan and Go”, yang mengangkat kemudahan bertransaksi dengan fitur QRIS dalam transportasi umum. “Tema ini saya pilih karena teknologi mempermudah aktivitas sehari-hari, salah satunya dalam melakukan transaksi ketika menggunakan transportasi umum. Hanya dengan memindai barcode, masyarakat dapat bepergian dengan lebih nyaman,” jelasnya.
Proses pembuatan video tidak sepenuhnya berjalan mulus. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Ataya adalah menentukan sudut kamera saat pengambilan gambar di dalam bus yang merupakan transportasi umum. “Karena bus tersebut digunakan oleh banyak orang, agak sulit untuk mendapatkan posisi yang pas untuk kamera,” tambahnya.
Selain itu, dalam hal pengeditan, waktu yang terbatas membuat beberapa bagian video terasa kurang maksimal. Namun, Ataya tetap berusaha keras untuk mengatasi tantangan tersebut dengan melakukan riset dan mencari ide-ide kreatif yang relevan dengan tema yang ditentukan.
Setelah mendengar kabar bahwa videonya berhasil meraih juara II, Ataya mengaku sangat bahagia dan bangga. “Saya merasa semua kerja keras terbayar, dan saya bangga bisa bersaing dengan peserta lain yang luar biasa kreatif. Prestasi ini memberi dorongan lebih untuk terus berkembang,” katanya.
Ke depan, Ataya berharap prestasi ini menjadi pijakan untuk terus mengembangkan kemampuannya di bidang lain seperti fotografi dan kepenulisan. “Saya juga berharap kesempatan ini membuka pintu untuk kolaborasi dengan orang-orang yang menyukai bidang ini, dan semoga saya bisa kembali membawa nama Universitas Ahmad Dahlan di ajang lomba lainnya,” tutupnya. (eka)