Mahasiswa Prodi Manajemen UAD Siap Ikuti MBKM
Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan penerjunan mahasiswa yang akan mengikuti Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2022. Kegiatan berlangsung secara luring di Aula Masjid Islamic Center UAD (09-09-2022).
Acara itu dihadiri oleh pimpinan universitas seperti Ketua Program Studi (Kaprodi) Manajemen, dekan FEB, dan Wakil Rektor Bidang Akademik. Sebanyak empat puluh mahasiswa dari Prodi Manajemen siap mengikuti program MBKM tahun 2022.
Dalam sambutan yang diberikan Kaprodi Manajemen Dyah Fitriani, S.E., M.M., menyampaikan bahwa ada peningkatan mahasiswa dalam mengikuti MBKM. Tahun lalu hanya ada 22, sedangkan tahun ini 40 mahasiswa yang terdiri atas program magang, kewirausahaan, kampus mengajar, dan studi independen. Dyah berpesan kepada mahasiswa yang akan mengikuti MBKM, hendaknya selalu menjaga nama baik UAD serta selalu mengedepankan sikap profesionalitas dan spiritual masing-masing.
Dr. Dini Yuniarti, S. E., M.Si., CIQnR. selaku dekan FEB juga mengungkapkan, dirinya bangga karena pada tahun ini Prodi Manajemen berhasil mendapatkan hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). “Semoga dalam pelaksanaan MBKM berjalan dengan lancar, nantinya akan banyak memberikan pengalaman belajar yang lebih kepada mahasiswa, tetap membanggakan nama baik universitas, dan jangan lupakan tagline dari Prodi Manajemen: tought, organization, professional, spiritual,” ucapnya penuh semangat.
Tak hanya itu, Rusydi Umar S.T., M.T., Ph.D yang merupakan Wakil Rektor Bidang Akademik sekaligus berkesempatan membuka acara tersebut menyampaikan, UAD merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan diterimanya hibah khusus dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek Dikti) khususnya Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa). UAD juga mampu melakukan peningkatan publikasi dosen setiap tahunnya.
“UAD mendapatkan amanah untuk mempresentasikan pelaksanaan MBKM di universitas saat di Medan. Acara itu dihadiri 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dari seluruh Indonesia. Hal yang sangat membanggakan adalah UAD dijadikan percontohan dari total PTMA seluruh Indonesia. Tidak sedikit pula universitas baik yang berada di daerah Yogyakarta maupun di luar Yogyakarta mengadakan studi banding. Itu merupakan suatu kebanggaan yang patut untuk dipertahankan.
Terakhir, Rusydi berpesan mahasiswa UAD yang mengikuti MBKM harus menjaga nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Tunjukkan bahwa mahasiswa UAD adalah mahasiswa islami yang kuliah di kampus Muhammadiyah, memiliki sikap dan moral yang baik, serta galilah sebanyak mungkin ilmu pengetahuan dan pengalaman agar nantinya ilmu yang telah didapat bermanfaat untuk masyarakat. (ctr)