Mahasiswa UAD Gelar Lokakarya Penggunaan Gim Pembelajaran di SMP Muhammadiyah Pleret

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Lokakarya Penggunaan Gim Pembelajaran di SMP Muhammadiyah Pleret (Foto. Naila)
Pada Kamis, 14 November 2024, dua mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Naila Hasnal Fuadah dan Ribhia Avissa Niwanda, menyelenggarakan lokakarya penggunaan gim pembelajaran di SMP Muhammadiyah Pleret. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kampus Mengajar Angkatan 8 yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
Kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari pihak sekolah, yang diwakili oleh Sri Rejeki Murtiningsih, M.Ed., Ph.D. selaku guru pamong. Ia menyampaikan harapan bahwa lokakarya ini dapat memberikan inovasi dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Pada sesi pertama, Naila Hasnal Fuadah menyampaikan materi tentang pentingnya penggunaan teknologi dalam pendidikan, khususnya gim pembelajaran. Dalam presentasinya, ia menjelaskan bahwa gim pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga dapat menjadi metode efektif untuk membantu siswa memahami konsep-konsep yang kompleks dengan cara yang lebih menarik.
“Penggunaan gim dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar,” ujar Naila saat menjelaskan manfaat dari metode pembelajaran interaktif ini.
Melanjutkan sesi sebelumnya, Ribhia Avissa Niwanda memperkenalkan beberapa platform gim pembelajaran yang dapat diimplementasikan di kelas, seperti Kahoot dan Quizizz. Ia memaparkan bagaimana cara menggunakan platform tersebut untuk membuat kuis interaktif yang dapat meningkatkan partisipasi siswa. Selain itu, Ribhia juga memberikan panduan kepada para guru tentang cara mengintegrasikan gim pembelajaran ke dalam kurikulum yang ada, untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.
Lokakarya ini dihadiri oleh dewan guru SMP Muhammadiyah Pleret, khususnya para pengampu mata pelajaran numerasi dan literasi, yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap penggunaan gim dalam pembelajaran. Pada sesi tanya jawab, banyak guru yang menanyakan tentang cara mengakses gim pembelajaran dan bagaimana mereka dapat mengembangkan konten gim yang relevan dengan mata pelajaran mereka.
Meskipun demikian, beberapa guru juga menyampaikan tantangan yang mereka hadapi, yaitu keterbatasan akses terhadap teknologi yang diperlukan untuk mendukung penggunaan gim pembelajaran. Mereka mengemukakan bahwa tidak semua guru memiliki perangkat yang memadai atau koneksi internet yang stabil, yang dapat menghambat implementasi metode pembelajaran ini di kelas.
“Kami sangat tertarik dengan metode pembelajaran berbasis gim ini, tetapi keterbatasan fasilitas teknologi di sekolah kami masih menjadi kendala utama,” ungkap salah seorang guru peserta lokakarya.
Menanggapi hal tersebut, Naila dan Ribhia menyarankan beberapa alternatif solusi, seperti penggunaan gim pembelajaran secara berkelompok atau pemanfaatan fasilitas laboratorium komputer sekolah untuk kegiatan pembelajaran interaktif.
Dengan adanya lokakarya ini, mahasiswa UAD berharap dapat memberikan inspirasi kepada para guru untuk lebih aktif dalam mengadopsi gim pembelajaran dan memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Mereka juga menekankan pentingnya kolaborasi antara guru dan pihak sekolah untuk mencari solusi atas tantangan yang ada.
“Lokakarya ini merupakan langkah awal untuk memperkenalkan metode pembelajaran berbasis teknologi. Kami berharap para guru dapat mengembangkan dan menerapkan metode ini sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah,” kata Ribhia saat menutup kegiatan.
Kegiatan lokakarya penggunaan gim pembelajaran ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan mendorong guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inovatif serta berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di SMP Muhammadiyah Pleret. (Naila/Ribhia)