Mahasiswa UAD Perkuat Surveilans DBD di Desa Paliyan Kidul
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tercatat sebanyak 131.265 kasus DBD sepanjang tahun 2022 di mana 40% penderitanya adalah anak usia 0-14 tahun dengan tingkat kematian mencapai 73%.
Menyikapi hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit XXIV.C.1 bersama kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melakukan pemeriksaan jentik secara ke rumah-rumah warga. Kegiatan ini dilaksanakan pada 22 Februari 2023 di Dusun Paliyan Kidul, Karangduwet, Paliyan, Gunungkidul, sebagai upaya surveilans vektor penyakit menular.
Surveilans merupakan serangkaian kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap informasi tentang kejadian suatu penyakit. Surveilans bertujuan untuk mendeteksi adanya potensi epidemi, memonitor, mengevaluasi, serta memperbaiki program pencegahan dan pengendalian penyakit.
Pemeriksaan jentik dilakukan setiap 1 bulan sekali oleh juru pemantau jentik (jumantik) dengan mengecek bak mandi, jamban, tempayan, dan tempat penampungan air baik di dalam maupun di luar rumah. Setelah dilakukan pengecekan, hasil pengamatan disampaikan kepada warga dengan memberikan rekomendasi penanggulangan dan pencegahannya.
Guna memudahkan masyarakat, mahasiswa UAD menempelkan poster dan stiker yang berisi ajakan untuk melakukan 3M Plus (menutup, menguras, mengubur, menggunakan kelambu, memelihara ikan pemakan jentik, menggunakan obat anti nyamuk, dan seterusnya).
“Tahun lalu, banyak warga Desa Paliyan Kidul yang terkena DBD terutama saat musim hujan tiba. Dengan kehadiran jumantik, harapannya populasi nyamuk penyebab DBD bisa terkendali sehingga kasus ini berkurang sedikit demi sedikit,” terang Prih Hartanti, salah satu anggota PKK. (ish)