Manfaatkan Minyak Jelantah Jadi Lilin Aroma Terapi
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) hingga saat ini terus konsisten dalam mendukung sekaligus aksi nyata mengurangi permasalahan sampah. Salah satunya lewat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 89 Unit II.D.3 mengadakan sosialisasi pembuatan lilin aroma terapi dari limbah minyak jelantah. Kegiatan ini berlangsung di rumah warga RT.66 RW.21 Wirogunan, Yogyakarta pada Jum’at, (8-12-2023) dan diikuti sebanyak 30 peserta yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Wirogunan.
Ketua Unit II.D.3, Ferdy Hermawan menuturkan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah atau limbah rumah tangga, terutama minyak. “Limbah minyak jelantah dapat diolah menjadi lilin aroma terapi yang berguna untuk pengharum ruangan. Tentu ini menjadi langkah mudah untuk mengurangi limbah rumah tangga dengan baik,” jelasnya saat diwawancara pada Kamis, (21-12-2023).
Melalui sosialisasi ini, KKN UAD mendemonstrasikan proses pembuatan lilin aroma terapi, mulai dari teknik dasar pembuatan lilin, pemilihan bahan, penggunaan minyak esensial yang tepat, hingga proses pencampuran bahan. Selain itu, masyarakat juga diberi penjelasan tentang cara penggunaan dan perawatan lilin aroma terapi yang benar.
“Para peserta diberikan tips bagaimana menyimpan lilin agar tetap awet dan berfungsi dengan baik. Hal ini sangat penting untuk memastikan lilin aroma terapi yang dihasilkan dapat bermanfaat dengan optimal,” ujar Ferdy.
Ari selaku peserta sosialisasi berharap kegiatan ini dapat meningkatkan minat masyarakat dalam memanfaatkan lilin aroma terapi sebagai alternatif relaksasi. Menurutnya, minyak jelantah ini tidak mungkin masuk dalam biopori. “Dengan keterampilan ini, semoga warga bisa mengembangkan menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan bersama, misalnya diperjualbelikan,” tutunya.
Senada dengan itu, KKN Unit II.D.3 juga berharap keterampilan dan pengetahuan membuat lilin aroma terapi bisa meningkatkan inovasi baru, sehingga menjadi alternatif mata pencaharian dan mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). (Doc)