Membangun Growth Mindset untuk Mahasiswa Tangguh dan Unggul
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar Peluncuran dan Sosialisasi Pelatihan Soft Skills Tahap 1 Tahun 2025 di Amphitarium Kampus IV. Acara ini mengusung tema “Membangun Growth Mindset pada Mahasiswa Tangguh dan Unggul”, dengan narasumber utama Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., Direktur Belmawa.
Prof. Sri Suning membuka sesi dengan berbagi kisah inspiratif tentang pentingnya memiliki pola pikir yang berkembang. Ia menceritakan perjuangannya saat menempuh pendidikan sarjana di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya. Sebagai anak dari seorang guru yang juga petani, ia harus membantu membiayai pendidikan lima adiknya. “Pendidikan adalah investasi masa depan. Meski panen tidak selalu pasti, ayah saya selalu menekankan pentingnya pendidikan tinggi,” ujarnya.
Dari pengalaman tersebut, Prof. Sri Suning menegaskan bahwa growth mindset adalah kunci untuk menghadapi tantangan global saat ini. Ia menjelaskan bahwa masyarakat dunia kini resah terhadap masa depan akibat perkembangan teknologi yang pesat. Di Indonesia, misalnya, diperkirakan 23 juta pekerjaan akan tergantikan oleh otomatisasi pada tahun 2030. Namun, peluang tetap ada dengan 27-46 juta pekerjaan baru yang akan lahir, termasuk 10 juta pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya.
“Untuk menghadapi perubahan ini, mahasiswa harus terus belajar, mengembangkan keterampilan baru, dan berkontribusi bagi masyarakat,” kata Prof. Sri Suning. Ia menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan, inovator, penggerak intelektual, dan pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan tinggi, menurutnya, adalah tumpuan untuk menciptakan peradaban yang lebih baik.
Prof. Sri Suning juga menguraikan kebutuhan keterampilan abad 21 yang terdiri dari 7C: critical thinking, creativity, communication, collaboration, computational thinking, cross-cultural understanding, dan compassion. Selain itu, mahasiswa era digital juga perlu menguasai keterampilan komunikasi, manajemen waktu, dan kolaborasi tim. Semua keterampilan ini dapat dicapai dengan pola pikir berkembang yang meyakini bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat ditingkatkan melalui usaha, pembelajaran, strategi yang tepat, dan ketekunan.
Menurut Prof. Sri Suning, mahasiswa yang memiliki growth mindset mampu menghadapi perubahan dengan lebih siap. Mereka selalu haus akan pengetahuan baru, tidak takut mencoba hal-hal baru, serta terbuka terhadap umpan balik. Mahasiswa juga dianjurkan untuk aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan fokus pada proses belajar, bukan hanya hasil.
Penerapan growth mindset memberikan berbagai dampak positif, termasuk peningkatan kinerja akademik, kemampuan beradaptasi, kreativitas, inovasi, serta kemampuan belajar sepanjang hayat. “Growth mindset tidak hanya bermanfaat untuk pendidikan, tetapi juga untuk karier dan kehidupan pribadi,” tambahnya.
Acara ini menjadi langkah awal untuk membekali mahasiswa UAD dengan pola pikir tangguh dan unggul. Melalui pelatihan soft skills ini, UAD berharap dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global dengan mentalitas pembelajar sepanjang hayat. (Dilla)