Membentuk Kelompok Pengelola Sampah dan Integrated Farming
Pada Ahad, 8 Oktober 2023, seiring berlangsungnya arisan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) warga Perumahan Pringgading Permai, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Teknik Industri (IMM FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Dahlan Muda Mengabdi (DMM) melakukan pembentukan kelompok guna merealisasikan program pengelolaan sampah dan integrated farming atau sistem pertanian terpadu.
Kelompok ini terdiri dari perwakilan warga Dasawisma Pringgading Permai dan terbagi dalam dua kelompok yaitu pengelola sampah dan integrated farming. Di mana, setiap kelompok terdapat 2 mahasiswa DMM, 4 ibu-ibu PKK, serta 2–3 bapak-bapak.
Pada kelompok pengolahan sampah, mereka berperan penting dalam pengolahan sampah organik yang akan dijadikan magot, kompos, pupuk cair, serta mengelola sampah anorganik. Sementara, kelompok integrated farming bertanggung jawab penuh terkait budidaya lahan tanaman dan ikan.
Taufik Hermawan, Ketua RT. 05 Pringgading Permai, mengaku jika pemilahan serta pengolahan sampah di Perumahan Pringgading Permai telah berlangsung selama 9 bulan. Akan tetapi, ia menyebutkan bahwa pengelolaan kompos atau pupuk yang dihasilkan belum sempurna dengan baik karena beberapa faktor, terutama pemilahan sampah rumah tangga.
“Sehingga program ini sejalan dengan pengelolaan sampah di tempat kami. Agar mencapai hasil yang maksimal, maka dibutuhkan kelompok yang solid dengan rasa keinginan belajar yang tinggi untuk bersama-sama belajar mengkaji lebih dalam perihal pemilahan dan pengolahan sampah ini,” jelas Taufik Hermawan.
Lebih lanjut, Taufik menjelaskan bahwa program pengelolaan sistem pertanian terpadu sendiri akan dilaksanakan di samping masjid Al-Amin, berdampingan dengan pengolahan sampah organik. Program ini, berisi pertanian dan perikanan yang terdiri dari penanaman sayur pare, buah pepaya, dan lainnya. Sedangkan untuk sektor perikanan akan di isi ikan nila. Menurutnya, perawatan budi daya ikan nila akan lebih efisien dibanding ikan lele yang sering kali menimbulkan bau menyengat.
Melalui program ini Taufik berharap, “Kelompok yang telah dibentuk melalui program Dahlan Muda Mengabdi ini dapat terus konsisten untuk bahu-membahu mewujudkan Perumahan Pringgading Permai yang lebih baik lagi,” tutupnya.
Hal senada juga disampaikan Ulinnuha, salah satu tim DMM UAD, ia menuturkan bahwa untuk menunjang keberhasilan pengolahan sampah ini, diharapkan kerja sama antara warga Perumahan Pringgading Permai dengan tim DMM IMM FTI. “Jadi yang terpenting bukan hanya pelaksanaan program, tetapi adanya kesadaran untuk terus memilah sampah dan menjaga lingkungan sekitar dengan baik,” tandasnya.
Ke depan, tim DMM UAD juga akan melakukan pengadaan mesin pencacah sampah organik. Tujuannya, proses fermentasi yang terjadi selama berminggu-minggu di dalam tong yang biasa digunakan untuk pengumpulan sampah organik oleh warga Perumahan Pringgading Permai dapat dikelola lebih maksimal. (Ghts/Doc)