Menggapai Takwa Melalui Ibadah Kurban
Bagi seorang muslim, terdapat berbagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. salah satunya adalah dengan berkurban. Kurban, dalam terminologi Islam secara harfiah memiliki arti penyembelihan. Lebih dari sekadar aktivitas fisik dan ritual tahunan, kurban dimaknai sebagai upaya kaum muslim untuk meningkatkan ketakwaan pada Allah Swt. melalui pemotongan hewan kurban yang dilaksanakan setiap bulan Dzulhijjah.
Untuk melaksanakan ibadah kurban, diperlukan keseriusan dan kerja keras, terutama dalam hal menyisihkan sebagian penghasilan untuk membeli hewan kurban. Hal ini mencerminkan ketulusan dan ketaatan seorang muslim kepada Allah Swt. Selain itu, kurban juga mengajarkan kaum muslim tentang keikhlasan, ketulusan, dan pengorbanan.
Setelah melaksanakan kurban, seorang muslim diharapkan dapat merasakan peningkatan kualitas ibadahnya, baik dalam salat, puasa, maupun amal sedekahnya. Kurban menjadi momen refleksi dan penguatan spiritual yang berdampak positif bagi kehidupan beragama seorang muslim. Tidak hanya mempererat kedekatan dengan Allah Swt, kurban juga mempererat hubungan sosial di masyarakat karena daging kurban akan dibagikan kepada masyarakat dan orang-orang yang membutuhkan.
Ceramah ini disampaikan saat khutbah salat Jumat pada 14 Juni 2024 di Masjid Islamic Center UAD oleh Dr. Yoyo, S.S., M.A. selaku Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai hukum berkurban, yang mana sebagian mengatakan sunnah dan sebagian lainnya mewajibkan, yang jelas ibadah ini tidak bisa disepelekan. “Kurban jika diamalkan dapat membawa dampak yang sangat baik bagi seorang muslim,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Dr. Yoyo juga mengajak jamaah salat Jumat untuk turut mendoakan kaum muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji di tanah suci. (hani)