PC IMM Djazman Al-Kindi Ajak Gen-Z Berwirausaha dengan Kreatif, Inovasi, dan Islami

Diskusi Inspiratif oleh PC IMM Djazman Al-Kindi (Dok. Ekowir PC IMM Djazman Al-Kindi)
Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan (Ekowir) Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Djazman Al-Kindi Kota Yogyakarta menggelar diskusi inspiratif bertajuk “Membangun Mindset Kewirausahaan yang Kreatif, Inovatif, dan Islami di Era Gen-Z” pada 25 Februari 2025. Acara ini menghadirkan Ashraf Nayif Abdullah, co-founder Digital Syariah Advertising Agency, sebagai pemateri utama.
Dalam pemaparannya, Ashraf menyoroti pentingnya memiliki pola pikir wirausaha yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial tetapi juga mengedepankan nilai-nilai islami. Ia menjelaskan bahwa berwirausaha itu berbeda dengan berbisnis pada umumnya. Wirausaha menekankan kreativitas dan inovasi dalam mencari peluang, sementara bisnis lebih mengarah pada aktivitas perdagangan yang telah memiliki struktur dan sistem tersendiri.
“Seorang wirausaha harus mampu berpikir di luar kebiasaan (out of the box) serta memanfaatkan teknologi sebagai alat inovasi. Namun, dalam konteks Islam, keberkahan dalam usaha harus menjadi prioritas, sehingga setiap langkah bisnis perlu memperhatikan prinsip kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab,” ujar Ashraf.
Selain itu, Ashraf juga memberikan strategi dalam membangun pola pikir kewirausahaan yang kuat di era gen Z. Terdapat beberapa poin utama yang ia sampaikan. Di antaranya, memahami prinsip Islam dalam kewirausahaan. Setiap usaha harus diawali dengan niat yang baik, dijalankan dengan kejujuran, serta memperhatikan aspek keadilan dan transparansi. Lalu, mengasah kreativitas dan inovasi. Generasi muda harus berani berpikir kreatif dan menggunakan teknologi sebagai sarana untuk menciptakan terobosan baru.
Mahasiswa juga harus berani gagal dan belajar dari pengalaman. Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Selain itu, jangan lupa mengintegrasikan nilai sosial dan lingkungan. Wirausaha harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan memberdayakan ekonomi umat, yang sejalan dengan nilai-nilai Muhammadiyah dalam membangun masyarakat yang mandiri dan berkemajuan. Kemudian, menjaga keseimbangan dunia dan akhirat. Mengelola waktu dengan baik serta selalu berdoa dan bertawakal dalam menjalankan usaha. Terakhir, membangun ekonomi umat. Caranya dengan mengajak generasi muda untuk berwirausaha dengan inovatif, tidak hanya mencari keuntungan pribadi tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan kesejahteraan bersama melalui nilai-nilai Islam yang inklusif dan memberdayakan.
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam modern di Indonesia telah lama mengajarkan pentingnya kemandirian ekonomi umat, yakni sebagai bagian dari gerakan dakwah sosial. Muhammadiyah menekankan bahwa ekonomi umat harus dikembangkan secara kolektif, berbasis pada nilai-nilai keislaman, serta berorientasi pada kesejahteraan bersama. Konsep wirausaha islami ini tidak hanya mengejar keuntungan materi, tetapi juga menumbuhkan ekosistem ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Hal itu selaras dengan apa yang disampaikan oleh KH. Ahmad Dahlan: “Hidup-hidupilah Muhammadiyah”, yang artinya kita diajarkan untuk memiliki jiwa kemandirian, merdeka dan mampu bertahan dalam segala keadaan serta memberikan kemanfaatan kepada umat, salah satunya dengan kemandirian dalam berwirausaha.
Dalam konteks tersebut, PC IMM Djazman Al-Kindi Kota Yogyakarta terus mendorong generasi muda, khususnya mahasiswa, untuk menjadi agen perubahan dalam membangun ekonomi berbasis syariah dan berlandaskan etika Islam. Wirausaha tidak hanya dipandang sebagai aktivitas mencari penghidupan, tetapi juga sebagai bagian dari ibadah dan kontribusi nyata bagi kesejahteraan umat. Dengan prinsip ini, IMM Djazman Al-Kindi berupaya menciptakan generasi muda yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap sesama, khususnya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil.
Diskusi itu mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta, yang mayoritas merupakan mahasiswa dan pemuda yang tertarik untuk terjun ke dunia wirausaha. Beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar tantangan dalam memulai usaha berbasis nilai-nilai Islam di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat.
Rahmad Boli Raya selaku Ketua Bidang Ekowir PC IMM Djazman Al-Kindi menyampaikan harapannya agar diskusi ini dapat memberikan wawasan baru bagi para peserta dan mendorong lahirnya generasi wirausahawan muslim yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk menjadi wirausahawan kreatif dan inovatif yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam setiap langkah usahanya. Sebagaimana yang diajarkan oleh Muhammadiyah dalam membangun masyarakat yang berdaya dan mandiri. (Sit/Lus)