Perjalanan Dhita Pratama Putra Mahasiswa Fisika UAD dengan Djokisss
Mahasiswa Fisika 2020 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dhita Pratama Putra, menyalurkan hobi desainnya dengan kesuksesan bisnis pribadinya, Djokisss. Laki-laki yang kerap disapa Dhita ini memang sangat menyenangi dunia desain berbagai perlombaan desain juga telah ia tekuni dan banyak yang membuahkan juara. Nama bisnisnya yaitu Djokisss Jasa Desain dan Pengelolaan Sosmed. Fokus Dhita adalah pada jasa desain grafis dan pengelolaan sosial media.
Saat ditanya awal mula bisnis ini berdiri, ia menjawab, “Djokisss ini sudah berdiri sejak tahun 2021, bermula karena seringnya saya mengikuti perlombaan desain dan sering mendapat pekerjaan di bagian desain serta pengelolaan sosial media di organisasi. Sehingga, dari sana saya melihat peluang melalui kemampuan saya, akhirnya tahun 2021 memunculkan ide untuk membuka jasa desain terlebih dahulu. Namun, setelah tahun 2022 Djokisss ranahnya tidak hanya desain saja, tetapi juga ke ranah pengelolaan sosial media dan advertising social media.”
Dhita menjelaskan untuk kesulitan membangun merek terjadi di awal. “Saya adalah perintis, sedangkan Djokisss masih bisnis baru, dan untuk memperoleh pendapatan yang besar tentunya harus dibarengi dengan branding yang kuat,” ungkapnya.
Pada saat itu, ia hanya memiliki WhatsApp bisnis saja, tetapi sekarang Djokisss sudah ada di platform Instagram, X atau Twitter, TikTok, dan situs web. Menurut Dhita, ketika bisnis yang ia tekuni sudah memiliki banyak platform sosial media maka bisa lebih mudah untuk mencari target pasar bisnis atau konsumen.
“Untuk hambatan yang saya rasakan terkadang agak sulit untuk menjalin komunikasi desain antara pelanggan, karena apa yang kadang kita rasakan berbeda dengan pelanggan. Kadang apa yang kita rasa sudah bagus menurut pelanggan masih kurang. Cara mengatasinya menjalin komunikasi yang baik dengan excellent service kepada mereka agar merasa puas dan tidak kecewa dengan pelayanan yang Djokisss berikan.”
Dhita mengaku alasannya memilih jasa desain karena dari skill pribadi. Namun, ia terus belajar dan mengembangkan keterampilannya dengan mengikuti pelatihan, kelas, dan ikut lomba agar pengetahuan tentang desain terus terasah. Harapannya, ia bersama Djokisss dapat memberikan layanan yang baik kepada pelanggan.
“Di beberapa organisasi, saya memiliki jabatan di bidang marketing communication seperti di ASEAN Youth Organization, Indonesia Millenial Development, dan lain-lain. Untuk prospek ke depan entah beberapa tahun ke depan mungkin lima tahun lagi, saya terpikirkan untuk membuka offline store dan tidak hanya terbatas jasa desain saja. Saya ingin mempunyai jasa percetakan dan agensi periklanan sosial media untuk keperluan branding bisnis,” katanya berbagi cita-cita di masa depan.
Dhita berharap ke depannya Djokisss bisa lebih dikenal karena memang jasa yang ia miliki sudah menangani beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mitra pemerintah, dan mitra swasta seperti Pertamina Training and Consulting, beberapa rumah sakit dan puskesmas di Jawa Timur, Bakti BCA, dan mengelola sosial media beberapa perusahaan.
Sebagai penutup wawancara Dhita mengatakan, “Ketika memulai bisnis, jangan pernah takut untuk gagal karena dari kegagalan itu kita bisa belajar bisnis misalnya bisnis kita kurang gebrakan apa saja.” (Rini)