PK IMM FAST UAD Gelar Diskusi Seputar Kesehatan Mental
Kesehatan mental merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dipahami karena tidak sedikit mahasiswa yang melampiaskan rasa sedih atau beban hidupnya ke suatu hal yang jelas melanggar norma-norma kehidupan, terutama norma agama. Untuk mengobati itu semua, diperlukan cara yang dapat menenangkan dirinya, seperti membantu menyelesaikan masalahnya atau minimal memberikan dukungan moral terutama oleh teman atau kerabat dekat. Jika itu semua tidak berhasil, maka tidak ada jalan lain kecuali diberikan perawatan kejiwaan oleh profesional.
Di lingkup perguruan tinggi, dalam beberapa waktu terakhir banyak bermunculan kasus dan berita duka akibat bunuh diri yang didasari atas ketidaksanggupan seseorang (mahasiswa) menanggung beban yang ia pikul. Atas dasar itulah Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Sains dan Teknologi Terpaan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) menyelenggarakan diskusi kader dengan topik “Mental Health” pada Sabtu, 21 Oktober 2023 di UAD.
Acara tersebut dihadiri oleh Royan Agil Nugroho, S.Si. sebagai pemantik, Widi Pinastika Istirofah selaku Ketua Umum PK IMM FAST UAD, dan perwakilan dari organisasi mahasiswa se-FAST.
Royan menyampaikan secara runtut terkait pentingnya memahami kesehatan mental, mengidentifikasi gejala dan atau penyebab stres di tingkat mahasiswa, dan agama Islam sebagai solusi atas segala permasalahan.
“Ada 3 hal yang mendasari kita harus peduli terhadap kesehatan mental. Pertama, kesehatan mental tidak kasat mata. Kedua, gejala atau penyebabnya tidak selalu kelihatan, perlu asesmen. Ketiga, tidak bisa disembuhkan atau ditangani secara mandiri,” ujarnya. “Maka penting bagi kita untuk memfilter tontonan agar menjadi tuntunan,” sambung Royan.
Syawal Saputra selaku Ketua Bidang Organisasi PK IMM FAST UAD menimpali, “Pengaruh terbesar yang dapat mengganggu kualitas kesehatan mental kita adalah sosial media.”
Diskusi tersebut diulas secara renyah dan terstruktur sehingga mudah dipahami. Tidak hanya itu, pemantik juga memberikan masukan serta nasihat yang menohok dan studi kasus sehingga diskusi dapat berjalan secara matang serta berbuah segar.
Dengan dihadiri anggota komisariat serta kader angkatan 2023, membuat diskusi ini semakin seru dan menyenangkan. Selain ilmu yang didapat, teman pun juga, apalagi setiap kepala memiliki isi, tupoksi, serta korelasi yang berbeda-beda sehingga perlu seseorang yang dapat mempersatukan umat. Dengan diskusi tersebut diharapkan pula dapat terjaga sistem keumatan yang rahmatan lil alamin. (roy)