Pola Makan dengan Gizi Seimbang sebagai Kunci Sehat Generasi Muda

Penyampaian Materi Pertama di Seminar Kesehatan Nasional 2025 BEM FKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. BEM FKM UAD)
Dalam rangkaian Seminar Kesehatan Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Senin, 19 Mei 2025, bertempat di Amphitarium Kampus 4 UAD. Prof. Dr. Mutalazimah, SKM., M.Kes. membuka sesi materi dengan paparan bertema “Healthy and Balanced Dietary Pattern Menuju Kualitas Hidup Optimal”. Ia menekankan bahwa pola makan sehat bukan sekadar pilihan gaya hidup, melainkan kebutuhan penting dalam menghadapi peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti diabetes, terutama pada generasi muda.
Menurut Prof. Mutalazimah, trend prevalensi kematian akibat PTM terus meningkat secara global. Penyakit-penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung kini tak hanya mengintai kelompok usia tua, tetapi juga remaja. “Kualitas hidup yang optimal sangat ditentukan oleh pola konsumsi makanan dan gaya hidup aktif sejak usia muda,” ujarnya.
Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa pola makan sehat bagi remaja harus mencakup asupan karbohidrat kompleks, protein berkualitas, lemak baik, serta vitamin dan mineral yang cukup. Tak kalah penting, makanan yang disajikan harus beragam, higienis, dan seimbang.
“Remaja cenderung memiliki kebiasaan makan yang instan dan kurang bernutrisi. Padahal, masa remaja adalah fase penting untuk tumbuh kembang tubuh, kognitif, hingga organ reproduksi,” jelasnya.
Prof. Mutalazimah juga menyinggung pentingnya suplemen pendukung seperti vitamin D, kalsium, omega-3, dan zat besi sebagai upaya preventif, terutama jika asupan makanan kurang mencukupi. Selain itu, konsumsi probiotik dan prebiotik juga dianjurkan guna menjaga kesehatan pencernaan dan sistem imun.
Mengakhiri sesinya, ia menekankan bahwa promosi gizi seimbang harus menjadi gerakan bersama, mulai dari keluarga, sekolah, hingga media sosial.
“Pendidikan gizi tidak cukup di kelas, tapi harus dikemas menarik agar remaja tertarik menerapkan gaya hidup sehat,” tegasnya.
Harapannya materi ini dapat menginspirasi ratusan peserta yang hadir secara langsung maupun daring untuk mulai peduli terhadap asupan makanan sehari-hari yang mereka konsumsi sebagai bentuk nyata pencegahan PTM terutama diabetes.(ito)