Praktik Konseling Konselor Sebaya: Membangun Koneksi, Memahami Emosi

Praktik Konseling Konselor Sebaya Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. PKK Bimawa)
Dalam rangkaian Bootcamp Konselor Sebaya Tingkat Program Studi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2025, sesi Praktik Konseling menjadi salah satu momen kunci yang membuka ruang bagi peserta untuk menerapkan pengetahuan teoretis dalam simulasi nyata. Dipandu oleh mentor berpengalaman, para calon konselor sebaya tidak hanya mendalami teknik konseling, tetapi juga berlatih membangun kepekaan emosional terhadap sesama mahasiswa.
Praktik ini dirancang untuk menstimulasi keterampilan dasar konseling berbasis model SOLER (squarely, open, lean, eye contact, relax), sebuah pendekatan yang menekankan pentingnya bahasa tubuh positif dan empati dalam proses komunikasi. Setiap peserta diberikan worksheet berisi skenario permasalahan yang umum terjadi di kalangan mahasiswa, mulai dari tekanan akademik, masalah keluarga, hingga isu kecemasan sosial. Dalam simulasi ini, peserta berperan bergantian sebagai konselor dan konseli. Melalui pembimbingan yang intensif, peserta belajar untuk menerapkan teknik active listening, mengelola emotional regulation saat menghadapi cerita berat, memberikan dukungan afirmatif tanpa melakukan penghakiman, serta mengarahkan konseli untuk menemukan solusi mandiri.
Sesi praktik ini bukan sekadar latihan teknis, melainkan juga menjadi ruang refleksi intrapersonal, di mana peserta mengevaluasi kesadaran diri mereka sebagai calon pendamping sebaya. Latihan ini menegaskan bahwa menjadi konselor sebaya bukan hanya tentang keterampilan berbicara, melainkan tentang kemampuan menghadirkan kehadiran psikologis yang aman dan mendukung. Sebagaimana ditegaskan oleh teori Humanistic Psychology dari Carl Rogers, kehadiran seorang konselor harus didasari pada unconditional positive regard, empathy, dan congruence. Melalui praktik itu, mahasiswa diharapkan bukan hanya memahami konsep tersebut, tetapi mampu menginternalisasikannya dalam setiap interaksi konseling nyata di masa depan.
Dengan pendampingan mentor yang penuh perhatian, kegiatan ini menandai langkah penting dalam mempersiapkan mahasiswa UAD menjadi generasi TANGGUH, adaptif, dan berprestasi, bukan hanya dalam bidang akademik, melainkan juga dalam dimensi sosial emosionalnya. (Mawar)