Prodi Gizi UAD Adakan Field Trip Pra-Klinik
Program Studi (Prodi) S-1 Gizi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali berkesempatan untuk melakukan karyawisata (field trip) ke berbagai instansi yang memiliki fokus di bidang gizi. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 21 selama tiga hari yakni sejak 8–10 Juli 2024 sebagai persiapan magang.
Pada hari pertama, mahasiswa mengunjungi Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang. Instansi ini merupakan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung yang menerapkan sistem sewaloka, di mana semua makanan yang diberikan kepada pasien diolah langsung oleh pihak RSI. Mahasiswa kemudian dibagi dalam dua kelompok untuk eksplorasi. Kelompok pertama berkeliling RSI secara umum, sedangkan kelompok lainnya (didampingi panitia) berfokus pada poli gizi.
Kepala Instalasi Gizi RSI Sultan Agung, Harini Diestiani S.Gz., R.D. mengungkapkan, “Kami memiliki ruang lingkup pelayanan gizi mulai dari penyelenggaraan makanan, asuhan gizi rawat inap, asuhan gizi rawat jalan, hingga penelitian dan pengembangan. Adapun pembagian jenis pasiennya yaitu pasien presiden suite, VVIP, VIP, I, II, dan III. Pasien yang dirawat di ruang presiden suite, VVIP, dan VIP mendapat service lebih yaitu penjaga pasien mendapat makanan dari rumah sakit dan pada ruang presiden suite terdapat kursi pijat,” ujarnya.
Berlanjut pada hari berikutnya, mahasiswa kembali dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama berkesempatan untuk mengunjungi PT Ajinomoto di Karawang dan kelompok kedua berkunjung ke PT Nippon Indosari Corpindo (Sari Roti) cabang Bekasi. Pada karyawisata tersebut, mahasiswa dapat melihat proses produksi hingga mencicipi hasil produksi dari masing-masing perusahaan. Di hari terakhir, mahasiswa kembali berkumpul untuk mengunjungi PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) di Semarang sembari membeli buah tangan bagi yang ingin berbelanja.
“Kunjungan ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada mahasiswa Prodi S-1 Gizi angkatan 2021 terkait pekerjaan nutritions di rumah sakit maupun industri lainnya. Semoga materi yang disampaikan oleh setiap narasumber dapat diterapkan oleh mahasiswa ketika magang,” tutup Ibnu Abbas, salah satu panitia saat diwawancarai. (ish)