Program Studi PAI Selenggarakan Seminar Internasional Tarbiyah 2023
Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkolaborasi dengan Fakultas Pendidikan Kolej Universiti Islam Antarbangsa Selangor (KUIS) dari Malaysia serta KUISCELL mengadakan International Seminar on Tarbiyah 2023 dengan topik “Education in the Digital Age: Issues and Challenges in the Development of Ethics”. Kegiatan berlangsung pada 16 Agustus 2023 di Amphitarium Kampus IV UAD dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube UAD.
Tujuan dari seminar ini untuk menciptakan ruang bagi semua pihak terutama dosen dan mahasiswa untuk memberikan solusi yang efektif bagi pengembangan dan peningkatan pendidikan dalam berbagai aspek untuk menjawab tantangan dunia masa kini. Seminar juga mengundang para akademisi, pendidik, guru, dan siswa untuk berpartisipasi dan mengirimkan makalah sesuai subtema yang sudah diterangkan. Acara tersebut dihadiri oleh 17 tamu dosen dan petinggi KUIS dari Malaysia, para dosen di lingkungan Prodi PAI UAD, serta sebanyak 160 mahasiswa PAI angkatan 2020 yang turut serta.
Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD hadir meresmikan berlangsungnya seminar, didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum.
Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Agama Islam, dalam sambutannya menyampaikan, “Saya berharap seminar ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk dosen, tetapi juga untuk mahasiswa. Program ini dapat berjalan secara intensif sehingga program PAI dan KUIS dapat berkembang dan maju bersama dalam penelitian, pengembangan, serta pengajaran.”
Dalam pemaparannya, Rektor UAD menyambut dengan senang atas kedatangan delegasi dari KUIS Malaysia dan berharap kerja sama pada acara itu dapat lebih produktif yang meliputi berbagai bidang lainnya.
Prof. Madya Zetty Nurzuliana binti Rashed menambahkan, “Pendidikan dapat memberikan manfaat dan peluang. Maka dari itu perlu nilai dan moral dalam mengembangkan asas peradaban. Termasuk di dalamnya terdapat nilai efektif dalam berteknologi. Pendidikan akhlak perlu integritas dan kejujuran. Pendidik perlu memantau apa saja yang diakses dalam dunia digital. Pendidikan akhlak perlu fokus dalam kemampuan berpikir secara kritis sehingga mampu memahami implikasi dan keputusan yang bijak.”
Seminar berlangsung dengan khidmat dan diskusi hangat. Dr. Sapie Sabilan dari KUIS dan Dr. Arif Rahman dari UAD hadir pula sebagai keynote speaker. Dr. Sapie Sabilan menyampaikan gagasan menarik seputar “Apakah Peluang dan Tantangan Era digital Pendidikan?”.
“Pelajar dapat belajar di mana pun. Dengan adanya teknologi, tetap perlu menanamkan nilai dalam berakhlak dan beradab. Sehingga, dapat mengambil hikmah dan bijaksana yang dapat dimanfaatkan sebagai bentuk dari peluang,” ujarnya.
Prinsip dari pendidikan Islam adalah akhlak, tasyri’, ibadah, dan akidah. Selanjutnya, terkait “Apa Hakikat dan Filosofi Pendidikan Islam?” Ia menyampaikan, pertama adalah pendidikan seumur hidup, proses manusia dalam masa buaian hingga ke liang lahat. Kedua, menyampaikan 2 fungsi yaitu ‘abid, khalifah, iman, ilmu, dan amal. Ketiga, al-falah atau sukses dunia akhirat.
Dr. Arif Rahman menanggapi dengan sudut pandang yang berbeda. Ia memaparkan bahwa teknologi mampu mendisrupsi media digital. Etika menyikapi revolusi AI dalam Pendidikan Islam berupa al-dharuriyyat al-khomsah, yaitu memelihara agama, jiwa, akal, nasab, dan mal yang secara keseluruhan berbalut pada akhlak.
Kelanjutan dari seminar tersebut berupa penjabaran materi yang sudah dijadwalkan dalam beberapa kelompok. Nantinya, kegiatan itu akan ada penyampaian materi yang akan disampaikan oleh presenter dari dosen PAI dan dosen dari Kolej Universiti Islam Antarbangsa Selangor. (roy)