Salat Subuh sebagai Tolok Ukur Komitmen Keimanan

Ustaz Dr. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A., Penceramah dalam Tabligh Akbar Ahad Pon di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Septia)
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta, Ustaz Dr. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A., menjadi penceramah utama dalam Tablig Akbar Ahad Pon di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Minggu, 15 Juni 2025. Dalam tausiahnya, beliau mengapresiasi konsistensi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Banguntapan Selatan yang telah rutin menyelenggarakan pengajian subuh tersebut sejak 2016.
“Waktu Subuh adalah waktu paling jujur untuk mengukur komitmen seseorang dalam menjaga akidah, ibadah, dan akhlaknya,” ujarnya. Menurutnya, konsistensi menyelenggarakan pengajian pada waktu subuh merupakan cerminan semangat yang luar biasa untuk menguatkan umat dan patut menjadi teladan.
Mengangkat tema dari Surah Al-Hajj ayat 34–35, Ustaz Ikhwan membedah makna dan ciri-ciri golongan al-mukhbitin (orang-orang yang tunduk patuh kepada Allah). Ia menekankan empat karakter utamanya, yaitu: hati yang bergetar ketika nama Allah disebut, sabar dalam menghadapi musibah, konsisten mendirikan salat, dan gemar berinfak.
“Inilah golongan yang diberi kabar gembira secara langsung oleh Allah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyinggung tantangan spiritual umat di era modern, yakni penyakit hati seperti gemar menggunjing dan menebar kebencian. “Musibah yang menimpa jasmani dapat menghapus dosa, tetapi musibah pada rohani justru menambah dosa. Oleh karena itu, mari kita jaga hati dan amal kita,” tuturnya.
Menutup tausiahnya, Ustaz Ikhwan kembali menyerukan pentingnya membangun masyarakat berkemajuan melalui semangat berinfak dan beramal saleh. Ia mengajak para jemaah untuk menjadi pelopor kebaikan, mulai dari hal-hal yang paling mendasar, seperti menjaga rutinitas salat berjemaah dan menyebarkan dakwah dengan akhlak mulia. (Septia)