Tim PBL FKM UAD Lakukan Intervensi Kesehatan tentang Penyuluhan Hipertensi dan Senam Sehat
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah melaksanakan serangkaian Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di Dusun Jaranan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dalam kegiatan PBL ini, kelompok 5 yang diketuai oleh Adib Abdulah Yahya dan beranggotakan Pandu Alfitrah Romadhan J.M., Amatullah Mufidah, Nimah Uswatun Khasanah, Lisa Natalia Br Sitepu, dan Solehatun Anisa, dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) Dr. Heni Trisnowati, S.K.M., M.P.H. telah sukses melaksanakan program intervensi kesehatan. Prioritas yang mereka lakukan yaitu pencegahan dan penanganan hipertensi yang berguna untuk menurunkan angka hipertensi di wilayah RT 05 Dusun Jaranan.
Intervensi diselenggarakan pada 5 dan 8 Juli 2024. Pada 5 Juli, kegiatan dilaksanakan di rumah salah satu warga, Rudi, yang dihadiri oleh 25 laki-laki dengan memberikan penyuluhan terkait pencegahan penyakit hipertensi.
Kemudian pada 8 Juli, kegiatan dilaksanakan di Gang Beo, yang dihadiri oleh 23 perempuan, dengan memberikan penyuluhan pencegahan hipertensi, senam sehat, pembagian door prize, dan diakhiri dengan penempelan poster di tiga tempat yaitu di pos ronda, salah satu rumah warga yang biasa digunakan untuk kumpul PKK, dan papan informasi yang ada pada masjid RT 05. Dalam proses penyuluhan hipertensi warga diberikan pre-test dan post-test untuk mengukur pengetahuan warga mengenai hipertensi.
Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi, yang terlihat dari hasil pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan secara signifikan. “Alhamdulillah, saya jadi tahu apa itu hipertensi dan bagaimana cara pencegahan hipertensi itu yang tadi dipaparkan dengan metode PATUH. Dan semoga warga di sini menerapkan metode PATUH dengan baik,” ujar salah satu peserta.
Intervensi kesehatan yang telah berlangsung diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya pencegahan penyakit tidak menular di RT 05 Dusun Jaranan. Keberhasilan program ini juga membuka peluang untuk melanjutkan intervensi serupa dengan masalah kesehatan lainnya di masa depan. (tim & dilla)