Tingkatkan Kapasitas Calon Promotor Kesehatan Lewat Skill Public Speaking
Komunikasi merupakan skill dasar yang harus dimiliki oleh seorang public speaker di berbagai bidang termasuk kesehatan masyarakat. Public speaking di bidang kesehatan masyarakat tidak hanya bertujuan untuk menginformasikan saja, tetapi juga menghibur, mengajak, dan menginspirasi. Kompleksitas ini kemudian menjadi fokus bagi Program Studi (Prodi) S-1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam meningkatkan kapasitas mahasiswa melalui gelar wicara dan training public speaking yang digelar pada 22 Desember 2024 lalu.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh mahasiswa peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP) angkatan 2021 dan 2022 sebagai diseminasi praktikum Komunikasi Lanjut (Komlan) serta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Promosi Kesehatan. Dibuka sejak pukul 08.30 WIB di Auditorium D Kampus III UAD, gelar wicara dan training berlangsung meriah.
“How to Be a Good Speaker in Public Health” dipilih sebagai tema utama yang di angkat tahun ini. Terdapat tiga narasumber yang dihadirkan yaitu Santy Dwi Kristina, S.K.M., M.K.M. (praktisi public speaking), Marsiana Wibowo, S.K.M., M.P.H. (dosen Kesmas UAD), dan Rizkiyah Assyukru (mahasiswa peminatan PKIP Kesmas UAD).
Ketiga narasumber mengupas tuntas urgensi public speaking bagi promotor kesehatan terutama dalam mengatasi potensi penolakan di kelompok sasaran. Konsep neuro linguistik programming juga diperkenalkan sebagai salah satu cara untuk menyamakan barier antara komunikator dan komunikan agar pesan yang disampaikan dapat dipahami. Jika barier di antara keduanya sama, maka perubahan perilaku sebagai tujuan akhir dari promosi kesehatan itu sendiri bisa tercapai. (ish)