Tips Menulis Opini Tembus Media Massa

Bincang Akademik PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. PBSI UAD)
Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kegiatan Bincang Akademik bertajuk “Tips Menulis Opini Tembus Media Massa” pada Selasa, 17 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui kanal YouTube PBSI FKIP UAD – Official. Acara ini menghadirkan Sudaryanto sebagai narasumber, dengan Alfaris Cindy Lavhasa sebagai moderator.
Sudaryanto menyampaikan bahwa menulis opini di media massa bukan hanya aktivitas literasi, melainkan juga peluang untuk memperoleh “koin dan poin”. “Koin” berarti honorarium dan “poin” mencakup nilai fungsional seperti kenaikan jabatan atau kontribusi akademik. Lebih dari itu, opini juga berfungsi sebagai media untuk membangun citra diri dan lembaga.
Ia menekankan pentingnya memahami gaya “selingkung” tiap media serta menyarankan penulis pemula untuk membaca, mengamati isu aktual, dan menjalin relasi dengan penulis lain. Ia juga membagikan pengalaman pribadinya: dibutuhkan waktu satu tahun dan banyak penolakan sebelum tulisannya pertama kali dimuat.
Menanggapi pertanyaan seputar penggunaan Artificial Intelligence (AI), Sudaryanto menjelaskan bahwa AI hanyalah alat bantu, bukan pengganti proses berpikir dan menulis. AI dapat digunakan untuk mencari informasi awal, tetapi tetap perlu diolah dan divalidasi oleh penulis. “AI itu seperti ember cadangan informasi. Tetapi, menulis tetap butuh nalar, sudut pandang, dan pengalaman,” ujarnya.
Ia menutup dengan analogi menarik: “Otak itu seperti penampung air. Membaca adalah cara mengisinya dan menulis adalah saat kita membukanya. Kalau bacaan banyak, aliran tulisan akan deras.” (Mawar)