UAD Jadi Tuan Rumah Seminar Nasional Pra-Tanwir
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi tuan rumah Seminar Nasional Pra-Tanwir dengan tema “Optimalisasi Peran Strategis ‘Aisyiyah dalam Swasembada Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat”. Acara yang berlangsung di Gedung Amphiteater Lantai 7 ini digelar pada 21 Desember 2024 dan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Pimpinan ‘Aisyiyah Dra. Latifah Iskandar, Dra. Diah, dan Dra. Diah Puspita Rini yang juga menjabat sebagai komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Hadir pula Dr. Yudi Sastro, Sp.MB. selaku Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Prof. Subejo, Sp.MB. Ph.D., dan Puji Lestari, Ph.D. selaku Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sebagai narasumber utama.
Rektor UAD Prof. Muchlas, M.T. dalam sambutannya mengapresiasi seminar ini sebagai langkah strategis menjelang Tanwir ‘Aisyiyah. Ia menyebut bahwa konsep kemakmuran Muhammadiyah tidak hanya berbicara tentang kesejahteraan lahir, tetapi juga batin, mencakup fid dunya wal akhirah, yang menjadi visi besar bangsa dan negara. “Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah kini mencoba merealisasikan konsep ini melalui gerakan perempuan berkemajuan,” ujar Prof. Muchlas.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dra. Latifah Iskandar, menyampaikan bahwa tema yang diusung kali ini sangat strategis dan selaras dengan cita-cita ‘Aisyiyah untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan. Ia menegaskan bahwa isu pangan menjadi perhatian penting organisasi, didasari oleh pandangan Al-Qur’an yang membahas pentingnya tanaman, buah, dan sayuran dalam lebih dari 60 ayat. “Pangan adalah isu yang tidak boleh diabaikan,” tegasnya.
Latifah menjelaskan bahwa komitmen ‘Aisyiyah terhadap isu ketahanan pangan sudah dimulai sejak Muktamar di Makassar. Saat itu, dibentuk divisi ekonomi di Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang khusus menangani isu pangan. Divisi ini menjadi wadah untuk merumuskan berbagai program strategis yang mendukung swasembada pangan, yang telah berjalan selama dua periode terakhir.
Dalam paparannya, narasumber lain juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan ketersediaan dan kemandirian pangan. Yudi Sastro menjelaskan kebijakan strategis dari Kementerian Pertanian, sementara Puji Lestari menguraikan peran riset dan inovasi dalam menciptakan teknologi pendukung ketahanan pangan di Indonesia. Prof. Subejo menambahkan perspektif akademis tentang pengelolaan sumber daya pangan secara berkelanjutan.
Seminar ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan Tanwir ‘Aisyiyah yang akan datang. Melalui forum ini, ‘Aisyiyah menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, menjadikan gerakan perempuan berkemajuan sebagai aktor strategis dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negara.